Menyerah Jualan HP, Nokia Mendadak Bangkit dari Kubur

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Sabtu, 15/11/2025 10:45 WIB
Foto: Gambar yang diambil pada 26 Februari 2023 memperlihatkan logo baru Nokia di Mobile World Congress (MWC), pertemuan tahunan terbesar industri telekomunikasi, di Barcelona. (AFP via Getty Images/JOSEP LAGO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya ekspansi Nvidia di sektor infrastruktur kecerdasan buatan (AI) kian agresif. Terbaru, raksasa chip asal AS itu menggelontorkan US$1 miliar (sekitar Rp 16,6 triliun) untuk membeli 2,9% saham Nokia, sebagai bagian dari kemitraan pengembangan AI dan data center.

Aksi korporasi tersebut langsung membuat saham Nokia ke posisi tertinggi dalam satu dekade. Lonjakan ini mencerminkan optimisme pasar terhadap nilai tambah kolaborasi kedua perusahaan.


Nokia sendiri dulunya dikenal sebagai 'raja' HP di era 90-an hingga 2000-an awal. Bahkan, produk-produk Nokia mendapat julukan 'HP sejuta umat'. Namun, perkembangan smartphone yang kompetitif membuat Nokia pelan-pelan kehilangan masa kejayaan dan akhirnya berhenti fokus pada consumer electronic dan beralih ke bisnis telekomunikasi.

Dalam kerja sama baru ini, Nvidia dan Nokia akan mengembangkan solusi jaringan berbasis AI dan menyertakan produk data center Nokia ke dalam ekosistem infrastruktur AI milik Nvidia.

Lewat kesepakatan ini, Nvidia memperkuat posisinya sebagai pemasok utama data center dunia. McKinsey memperkirakan belanja modal pembangunan infrastruktur data center bakal melampaui US$ 1,7 triliun pada 2030 didongkrak oleh ekspansi AI.

Nvidia kini menguasai pasar chip AI untuk data center lewat kemitraan dengan perusahaan raksasa seperti OpenAI dan Microsoft.

CEO Nvidia Jensen Huang menyatakan kesepakatan dengan Nokia akan membantu Amerika Serikat menjadi pusat revolusi 6G.

"Terima kasih telah membantu AS membawa teknologi telekomunikasi kembali ke Amerika," kata Huang kepada CEO Nokia Justin Hotard, dalam pidato di Washington.

Dalam wawancara dengan Reuters, Hotard menyatakan kunci dari kesepakatan adalah "teknologi Amerika memberikan kapabilitas dasar, yaitu platform komputasi dari Nvidia, kini dibangun khusus untuk mobile."

Peralatan yang dikembangkan lewat kerja sama Nokia dan Nvidia ditargetkan dirilis komersial pada 2027, sebagai bagian dari teknologi 5G kemudian teknologi 6G.

Hotard bergabung dengan Nokia pada April dari Intel. Ia memimpin Nokia untuk mengubah fokus ke bisnis data center. Kerja sama dan investasi Nvidia membuat perusahaan perancang chip tersebut sebagai pemegang saham terbesar kedua di Nokia.

Nokia asal Finlandia dan Ericsson asal Swedia adalah produsen peralatan konektivitas di dalam data center dan antara data center. Pengembangan AI mendongkrak permintaan atas produk buatan kedua perusahaan.

Saat ini, Nokia menggunakan chip buatan Marvell untuk mayoritas produknya. Chip buatan Nvidia bakal lebih mahal. Namun, Mads Rosendal dari Danske Bank Credit Research menyatakan Nokia bakal diuntungkan dengan dominasi Nvidia di pasar data center AS.

Nvidia dan Nokia juga bermitra dengan operator telekomunikasi AS, T-Mobile untuk mengembangkan teknologi radio berbasis AI dan 6G yang ditargetkan mulai diuji coba pada 2026.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Urgensi Keberlanjutan Saat Kebutuhan Listrik Meledak Era AI