Ini Imbas Anak Usaha Menang Lelang Internet Murah ke Bisnis WIFI

dpu, CNBC Indonesia
16 October 2025 09:30
Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo menyampaikan pemaparan dalam acara dalam acara Tech & Telco Summit 2025 di Jakarta, Jumat (21/2/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo menyampaikan pemaparan dalam acara dalam acara Tech & Telco Summit 2025 di Jakarta, Jumat (21/2/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau SURGE melalui anak usahanya yaitu PT Telemedia Komunikasi Pratama memenangkan lelang penggunaan Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz. Frekuensi ini dinilai penting sebagai pengembangan bisnis perusahaan, terutama layanan akses nirkabel (Broadband Wireless Access/BWA).

Pita frekuensi ini merupakan Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (BWA) di bawah Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi). Adapun tahapan lelang harga telah dilaksanakan selama 3 hari kerja pada 13-15 Oktober 2025.

Berdasarkan cakupan wilayah, sesuai dengan hasil lelang, PT Telemedia Komunikasi Pratama akan membawahi regional satu. Di mana wilayah yang mencakup regional satu tersebut adalah Jakarta, Papua dan Maluku.

Di Indonesia, Jakarta merupakan wilayah yang besar di mana tempat ekonomi berpusat. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Bahana Sekuritas, dikatakan bahwa Regional satu mencakup sekitar 59% dari total populasi Indonesia. Sementara Regional dua dan Regional tiga masing-masing mencakup sekitar 27% dan 14%.

Direktur Utama PT Solusi Sinergi Digital Tbk, Yune Marketatmo menyatakan, region 1 ini mewakili lebih dari 60 % populasi Indonesia. Dengan backbone fiber perseroan yang sudah terhubung di Pulau Jawa, biaya investasi per pelanggan dapat ditekan secara signifikan.

"Ini adalah langkah strategis untuk memperluas konektivitas digital kecepatan tinggi dengan harga terjangkau di Pulau Jawa hingga Papua dan Maluku dengan efisiensi maksimal," jelas Yune dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, (16/10/2025).

Perlu diketahui pita frekuensi 1,4 GHz masuk kategori mid-band. Di mana frekuensi tersebut dianggap sebagai "golden band" untuk 5G karena memiliki jaringan yang luas dan kapasitas yang besar. Selain itu menjadi jembatan antara low band (700 MHz) dan high band (3,5 GHz).

Dengan diterapkannya BWA pada frekuensi radio 1,4 GHz, diharapkan Pemerintah bisa menghadirkan internet murah bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, dengan tersedianya internet jaringan tetap (fixed broadband) berkecepatan tinggi hingga 100 Mbps ini juga memiliki harga yang terjangkau.

Selain itu, WIFI diketahui juga telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membangun jaringan internet di sepanjang rel kereta api. Kemitraan ini melibatkan pembangunan jaringan fiber optic oleh anak usaha WIFI, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE), di sepanjang jalur kereta api, dengan memanfaatkan infrastruktur KAI sebagai jalur kabel optik.

Kerja sama ini bertujuan untuk menyediakan konektivitas internet yang cepat di sepanjang jalur kereta api, termasuk memasang WiFi di gerbong kereta sebagai layanan untuk penumpang. Selain itu, jaringan ini juga akan dimanfaatkan untuk menyediakan layanan internet di berbagai lokasi di sepanjang jalur, seperti stasiun kereta api dan gudang, yang dapat diakses oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Internet Service Provider (ISP) lokal, dan UMKM.

Selain membangun jaringan fiber optic di sepanjang rel, kerja sama ini juga termasuk pembangunan edge data center di stasiun kereta api dan gudang KUD untuk mendukung potensi konektivitas di berbagai daerah di Pulau Jawa.

Sucor Sekuritas dalam risetnya menyatakan Frekuensi 1,4 Ghz akan mendukung layanan fixed wireless access dari WIFI guna meraih 5 juta pelanggan yang telah digadang-gadang sebelumnya.

Tidak seperti fiber to the home (FTTH), pengembangan FWA bisa lebih masif, karena tidak perlu infrastruktur kabel. WIFI bisa menggarap pasar potensial melalui menara milik TBIG dan Centratama dengan jangkauan 500 meter per site.

"Perseroan sudah menuntaskan riset dan pengembangan khusus teknologi FWA 1,4 GHz melalui kolaborasi dengan para pemain global, seperti Qualcomm, Huawei, dan Nokia. Perseroan juga sudah meneken perjanjian untuk mengakses teknologi," tulis riset Sucor Sekuritas.

Dengan keunggulan dan rencana bisnis yang ada, Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi beli saham WIFI dengan target harga Rp 7.800. Target ini memiliki potensi kenaikan sekitar 103% dibandingkan dengan harag penutupan Rabu (15/10/2025).

Setali 3 uang, Samuel Sekuritas juga memberikan rekomendasi beli untuk saham WIFI dengan target harga Rp5.200. Sebagai perbandingan, all time high saham WIFI saat ini berada di Rp4.190 yang tercapai pada Rabu (15/10/2025) kemarin. 


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Teknologi Hashim (WIFI) Mau Bagi Dividen Rp 4,7 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular