Ecommerce China Tutup di RI, Begini Nasibnya di Kampung Halaman

Novina Putri Bestari,  CNBC Indonesia
13 November 2025 16:40
Kurir JDid melintas di depan gudang JDid,Marunda, Jakarta, (31/1/2023). Pantauan CNBC Indonesia di lokasi terlihat sejumlah kurir menaiki barang pesanan ke mobil. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Kurir JDid melintas di depan gudang JDid,Marunda, Jakarta, (31/1/2023). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa e-commerce asal China JD merayakan perayaan belanja online Single's Day dengan hasil positif. Lonjakan pesanan selama gelaran tersebut tercatat hampir 60%.

Platform itu juga mengungkapkan terdapat peningkatan jumlah pembeli sebanyak 40%. Angkanya naik dari tahun lalu lebih dari 20%, dikutip dari Business Times, Kamis (13/11/2025).

Namun, perusahaan tak mengungkapkan nilai transaksi mereka selama periode tersebut.

Sebagai informasil, cabang JD pernah mencoba peruntungan di pasar Indonesia, melalui merek 'JD.ID', namun akhirnya tutup permanen pada Maret 2023 silam. 

Neo Wang selaku kepala analis makro China Evercore ISI mengatakan JD.com memang cukup besar untuk kategori penjualan barang 3C (komputer, komunikasi dan elektronik konsumen). Masyarakat tengah menikmati subsidi pemerintah China untuk kategori ini hingga berakhir 31 Desember 2025 nanti.

"Konsumen mungkin buru-buru memanfaatkannya sebelum dana habis, karena subsidi berakhir pada 31 Desember," jelasnya.

Lonjakan penjualan ini, Business Times mencatat, terjadi setelah kenaikan harga konsumen China naik saat periode liburan bulan Oktober lalu. Saat itu sektor travel, makanan dan transportasi yang jadi pendorong permintaan.

Namun menurut banyak ekonom, kenaikan harga saat itu hanya akan berlangsung sementara.

Sebelumnya China tengah menghadapi tekanan deflasi. Pada Agustus dan September mengalami penurunan harga.

Sementara itu peningkatan penjualan JD.com kemungkinan karena permintaan dari luar negeri. E-commerce tersebut mengalami peningkatan di berbagai negara termasuk Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article TikTok Shop & Tokopedia Punya 8 Juta Afiliator, Dorong UMKM Makin Cuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular