Tesla Ditinggal Para Petinggi, Perusahaan Makin Hancur Lebur
Jakarta, CNBC Indonesia - Tesla telah mengalami banyak guncangan sepanjang tahun ini. Mulai dari penjualan yang anjlok akibat kompetisi dan sikap politik CEO Elon Musk yang berdampak buruk pada reputasi perusahaan, hingga drama paket kompensasi yang sempat memicu 'perpecahan' antara investor dan dewan direksi.
Saham Tesla sepanjang tahun ini mengalami penurunan 0,75%, dan sempat mencapai level terendah pada April 2025 lalu senilai US$221,86 per lembar.
Tak berhenti sampai di situ, Tesla juga menghadapi krisis baru. Ada 2 eksekutif Tesla yang mengepalai inisiatif produk utamanya secara terpisah mengumumkan hengkang dari perusahaan pada awal pekan ini.
Pertama, Siddhant Awasthi yang merupakan kepala program Cybertruck Tesla. Ia mengumumkan pengunduran diri dari raksasa milik Musk melalui LinkedIn pada Senin (10/11) pagi waktu setempat.
Cerita Awasthi cukup inspiratif. Ia bergabung dengan Tesla 8 tahun lalu dan memulai karier dari posisi bawah, hingga akhirnya mampu merangkak naik ke jejeran eksekutif.
"Saya baru saja membuat salah satu keputusan tersulit dalam hidup saya, yaitu meninggalkan Tesla setelah perjalanan yang luar biasa," tulis mantan kepala Cybertruck itu di LinkedIn.
"Delapan tahun yang lalu, ketika saya mulai magang, saya tidak pernah membayangkan suatu hari nanti akan memiliki kesempatan untuk memimpin program Cybertruck dan mewujudkannya," kata Awasthi, dikutip dari Mashable India, Selasa (11/11/2025).
Tak jelas apa alasan Awasthi memilih mengundurkan diri. Melalui unggahan di LinkedIn, sepertinya Awasthi mundur baik-baik.
Namun, Cybertruck jelas belum memenuhi harapan Tesla. Sebagaimana dicatat The Verge, pemberitahuan penarikan Cybertruck baru-baru ini dari Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS menunjukkan bahwa hanya 63.619 Cybertruck yang telah terjual sejak peluncurannya pada tahun 2023.
Musk pernah bertaruh bahwa masa depan Tesla bergantung pada penjualan 250.000 unit Cybertruck per tahun. Tesla sama sekali tidak mencapai target tersebut. Bahkan, minat terhadap Cybertruck telah menurun sejak perusahaan mengklaim telah menerima 250.000 deposit pra-pemesanan pada tahun 2019.
Setelah Awasthi, pengumuman pengunduran diri juga datang dari Emmanuel Lamacchia, kepala program Model Y Tesla. Sama seperti Awasthi, Lamacchia juga sudah bergabung di Tesla selama 8 tahun terakhir.
"Setelah 8 tahun yang luar biasa, saya akan meninggalkan Tesla," tulis Lamacchia di LinkedIn.
"Perjalanan yang luar biasa, dari memimpin NPI untuk varian Model 3 dan Model, Y hingga menjadi Manajer Program Kendaraan untuk Model Y, mobil terlaris di dunia!," ia menuliskan.
Lamacchia yang menjabat sebagai kepala Model Y selama 4 tahun terakhir, memang memimpin tim di balik kendaraan Tesla yang paling sukses. Jadi, sekali lagi, tampaknya tidak ada satu pun dari kepergian ini yang didasarkan pada kinerja.
Yang mengkhawatirkan, Tesla kehilangan dua pemimpin berbakat di pengujung tahun yang penuh gejolak bagi perusahaan . Ditambah lagi dengan angka penjualan Tesla dan berita terbaru bahwa Tesla kini berencana meluncurkan layanan penyewaan mobil untuk kendaraan Tesla, tampaknya Tesla juga akan menghadapi tahun 2026 yang penuh gejolak. Kita tunggu saja!
(fab/fab)