Meutya Ungkap Internet Lebih Murah dari Starlink yang Disebut Prabowo

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Senin, 27/10/2025 07:40 WIB
Foto: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid ditemui usai rapat tertutup bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/9/2025). (CNBC Indonesia/ Intan Rakhmayanti Dewi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berupaya menemukan teknologi yang mampu menghadirkan akses konektivitas dengan biaya lebih terjangkau. Presiden Prabowo baru-baru ini menegaskan komitmen tersebut.

"Beliau [Prabowo] menyampaikan bahwa kita akan mencari cara untuk adanya konektivitas yang lebih murah daripada low earth orbit seperti Starlink," kata Meutya, dikutip Jumat (24/10/2025).

Salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui pemanfaatan teknologi Fixed Wireless Access (FWA). Belum lama ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah merampungkan proses lelang pita frekuensi 1,4 GHz untuk mendukung pengembangan layanan tersebut.


FWA disebut bisa menjangkau masyarakat lebih luas, termasuk wilayah yang belum terlayani dengan jaringan tetap. Layanan juga dapat dihadirkan dengan harga yang lebih murah.

"Dan di antaranya memang kemarin kita baru menyelesaikan salah satu terobosan teknologi fixed wireless access atau FWA yang memungkinkan koneksi untuk bisa lebih murah dan juga koneksi yang betul menjangkau sampai ke perumahan," Meutya menambahkan.

Sebelumnya dalam pembukaan rapat kabinet paripurna, Senin (21/10/2025), Prabowo mengatakan telah mengidentifikasi teknologi penyedia jaringan internet murah untuk seluruh Indonesia. Bahkan biayanya bisa lebih murah dibandingkan jaringan internet berbasis satelit yang disediakan Starlink.

"Yang sulit dapat internet, WiFi, sekarang sudah ada teknologi, sekarang murah bisa kita pasang di tiap sekolah. Tidak terlalu mahal. Starlink mungkin masih agak mahal, untuk bayar tiap bulan. Sudah ada teknologi yang lebih murah," kata Prabowo.

Salah satu penggunaan infrastruktur internet murah adalah mendukung pembelajaran jarak jauh dengan layar digital 75 inci. Perangkat akan diisi konten belajar yang telah ditetapkan.

Program ini akan membagikan layar pada tingkat SD, SMP, dan SMA di seluruh Indonesia. Prabowo mencatat hampir 50 ribu sekolah telah mendapatkan perangkat.

"Sekarang kalau tidak salah sudah dibagikan mendekati 50 ribu sekolah, kemudian nanti totalnya tahun ini 288 ribu flat panel. Di situ ada komputer, bisa muat ratusan ribu konten, mungkin jutaan ya," katanya.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Babak Baru Digital RI Dimulai, Infrastruktur Jadi Tantangan