Elon Musk Ngamuk, Marah Upah Rp 16.637 Triliun Ada yang Tolak

Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 23/10/2025 19:10 WIB
Foto: Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via REUTERS/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk tiba-tiba ngamuk di akhir paparan investor tentang laporan keuangan Q3/2025 Tesla. Musk naik pitam dan menghujat pihak yang menolak paket kompensasi US$ 1 triliun untuk dirinya.

Tesla baru saja merilis laporan keuangan untuk periode Q3/2025 yang berlangsung sepanjang Juli-September 2025. Pendapatan Tesla naik 12 persen menembus US$ 28,1 miliar (Rp 467 triliun) sepanjang periode tersebut dengan laba bersih turun 37 persen menjadi US$ 1,37 miliar (Rp 22,8 triliun).

Pendapatan Tesla naik pesat dipicu berakhirnya periode kredit pajak pemerintah untuk mobil listrik. Konsumen berebut membeli mobil Tesla sebelum subsidi tersebut berakhir.


Seperti biasa, Tesla menggelar pemaparan dan tanya jawab dengan investor usai merilis laporan keuangan. Beberapa saat sebelum acara tersebut berakhir, CEO Tesla Elon Musk tiba-tiba ngomel. Ia menyerang para investor yang menentang "paket upah" US$ 1 triliun (Rp 16.637 triliun) untuk dirinya, yang diusulkan oleh dewan komisaris Tesla.

"Saya tidak nyaman membangun pasukan robot di sini kemudian ditendang berdasarkan rekomendasi konyol dari ISS dan Glass Lewis, yang tak mengerti apa-apa. Mereka adalah teroris korporat. Permasalahannya, banyak sekali dana kelolaan indeks dan pasif, suaranya mengikuti rekomendasi Glass Lewis dan ISS," kata Musk.

Musk menjelaskan bahwa paket upah (yang isinya termasuk saham) adalah upaya untuk memastikan dirinya memiliki kekuatan pengendali dalam RUPS. Pasalnya, Tesla tidak ingin menggunakan seri saham berlapis seperti yang diterapkan oleh Google dan Meta.

"Saya cuma membutuhkan kendali agar punya pengaruh besar, tetapi tidak terlalu besar sehingga saya tidak bisa dipecat jika berlaku gila. Angkanya sekitar pertengahan 20-an persen," kata Musk.

Ia menuduh Glass Lewis dan ISS punya kepentingan lain, yang tidak sejalan dengan kepentingan Tesla sebagai perusahaan. Musk meminta agar pemegang saham lain tidak mendukung rekomendasi kedua investor tersebut.

"Mereka tidak menggunakan suaranya demi kebaikan pemegang saham. Masalahnya itu. ISS, Glass Lewis, teroris korporat," kata Musk.

Tesla menyiapkan paket kompensasi jumbo untuk CEO Elon Musk yang bisa menjadikannya triliuner pertama di dunia. Nilainya diperkirakan mencapai US$1 triliun.

Dalam dokumen resmi, Tesla mengajukan rencana kompensasi berbasis saham untuk Musk jika perusahaan berhasil memenuhi target ambisius selama 10 tahun ke depan.

Paket tersebut terdiri dari 12 tahap, dengan syarat mencakup peningkatan produksi mobil, lonjakan valuasi perusahaan, hingga pengembangan teknologi robotik dan kecerdasan buatan (AI).

Supaya Musk mendapat pembayaran penuh, Tesla harus mencapai valuasi pasar US$ 2 triliun, mengirimkan 20 juta kendaraan, menghadirkan satu juta robotaxi yang beroperasi secara komersial, serta mengirimkan satu juta robot AI. Sebagai perbandingan, Tesla hanya mengirim kurang dari 2 juta mobil pada 2024.

Musk juga diwajibkan bertahan di Tesla setidaknya 7,5 tahun untuk mencairkan sebagian saham, dan 10 tahun penuh untuk mendapatkan keseluruhan kompensasi.

Rencana tersebut akan diajukan ke pemegang saham dalam rapat tahunan pada 6 November mendatang, demikian dikutip dari Global News, Senin (8/9/2025).

Saat ini kekayaan bersih Musk mencapai lebih dari US$400 miliar menurut Forbes. Jika target Tesla tercapai, tambahan kompensasi ini bisa membuat kekayaan Musk melonjak hampir US$1 triliun.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasok Chip AI, Samsung Teken Kontrak USD 16,5 M Dengan Tesla