Prabowo Buka-bukaan soal Penggangguran, Sebut Dampak AI
Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang berdampak pada pekerjaan manusia turut disorot oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Ia menilai kemunculan AI meningkatkan efisiensi di sektor penelitian. Alhasil, tidak banyak lagi pekerja yang dibutuhkan di sektor tersebut.
"Munculnya robotik juga harus kita catat. Di Jerman, di pabrik Volkswagen, yang biasanya menggunakan 5.000-6.000 pekerja, sekarang hanya sisa 30 orang. Sisanya robot. Ini harus kita catat," kata Prabowo dalam rapat kabinet paripurna di Istana Kepresidenan yang digelar hari ini, Senin (20/10/2025).
Prabowo menekankan kemajuan teknologi di sektor AI menjadi perhatian pemerintah, agar dampaknya bisa ditekan. Ia mengaku paham bahwa tingkat pengangguran menjadi tantangan yang perlu diselesaikan.
"Kita paham, bahwa tingkat pengangguran ini sangat meresahkan bagi mereka yang butuh pekerjaan. Karena itu kita kerja keras," kata Prabowo.
Ia mengatakan kemunculan AI dan kaitannya dengan pengangguran yang membludak merupakan masalah dunia. Menurutnya, AI menciptakan disrupsi dalam produksi dan industri, sehingga perlu diperhitungkan solusinya.
Terlepas dari tren AI dan ancaman pengangguran, Prabowo juga membagikan data terkait tingkat pengangguran terbuka yang diklaim turun ke angka 4,76%. Angka ini disebut paling rendah sejak krisis 1998.
"Kita tidak boleh puas karena 4,76% dari 287 juta orang itu angka yang cukup besar, dan bagi mereka yang perlu pekerjaan segera ini sesuatu yang harus kita pikirkan dengan seksama," ia menjelaskan.
(fab/fab)