Raja Ecommerce Tebar Diskon Palsu, Pembeli Ditipu Habis-habisan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 10/10/2025 15:05 WIB
Foto: Pabrik garmen untuk Shein di Guangzhou, provinsi Guangdong, China. (REUTERS/Casey Hall)

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform e-commerce Shein harus menghadapi serangkaian denda atas pelanggaran yang dilakukan, termasuk menggelar diskon palsu. 

Reuters mencatat dalam tiga bulan terakhir, Shein menghadapi sejumlah denda dari berbagai negara. Misalnya 150 juta euro (Rp 2,8 triliun) dari Perancis karena mengumpulkan data konsumen tanpa izin, perusahaan tengah mengajukan banding untuk kasus ini.


Shein juga menghadapai tambahan denda 40 juta euro (Rp 768 miliar) dari badan antimonopoli setempat untuk dugaan diskon palsu. Selain itu, platform harus membayar denda 1 juta euro (Rp 19 miliar) dari Italia terkait praktik greenwashing, dikutip Jumat (10/10/2025).

Raksasa e-commerce bisa mendapatkan tambahan denda lebih lanjut jika produk yang dijual gagal memenuhi standar keselamatan Uni Eropa.

Sementara itu, Shein kini telah memperluas bisnisnya untuk mengirimkan produk dari pabrik di China langsung ke 150 negara. Perusahaan yang berkantor pusat di Singapura ini juga telah mengajukan pencatatan saham di Hong Kong, setelah sebelumnya gagal di New York dan London.

Ketua eksekutif Donald Tang dalam surat kepada investor mengatakan perusahaannya membentuk Grup Integritas Bisnis.

Kelompok ini akan terhubung dengan tim kepatuhan, tata kelola, urusan eksternal, serta memperluas kemampuan audit internal untuk memperkuat disiplin perusahaan.

Reuters yang mengutip surat itu juga menuliskan perusahaan tengah menguji coba peningkatan pengendalian internal di beberapa negara yakni Amerika Serikat (AS), Kanada, Brasil dan Meksiko.

Berdasarkan lowongan pekerjaan dan situs Linkedin, Shein disebut juga tengah mencari dua analis untuk kebijakan tata kelola, risiko dan kepatuhan. Selain itu mencari seorang manajer untuk audit internal di Los Angeles.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pajak e-Commerce, Siapa Untung Siapa Buntung?