China Punya Senjata Pembunuh Super Canggih, AS Patut Waspada

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 09/10/2025 16:35 WIB
Foto: Sebuah jet tempur lepas landas dari kapal induk China Shandong, di atas perairan Samudra Pasifik, selatan prefektur Okinawa, Jepang, dalam selebaran yang dirilis oleh Kantor Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang 10 April 2023. (REUTERS/DEFENSE MINISTRY OF JAPAN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini, China memamerkan kapal induk terbaru yang memiliki sistem pelontar elektromagnetik bernama EMALS. Sistem tersebut bisa meluncurkan pesawat dari atas kapal.

Aksi kapal induk Fujian itu terekam dalam video yang dirilis lembaga penyiaran negara CCTV. Terlihat pesawat tempur siluman generasi kelima J-35, pesawat tempur generasi 4,5 J-15T dan pesawat peringatan dini serta kontrol KJ-600 lepas landas dari atas kapal menuju angkasa.


Media itu menyebut ujicoba Fujian sebagai terobosan dan tonggak sejarah untuk transformasi angkatan lautnya.

Dengan keberhasilan ini nampaknya tinggal menunggu hitungan minggu untuk melihat peluncuran resmi Fujian untuk menjadi bagian armada Angkatan Laut China, ungkap analis militer Carl Schuster.

EMALS atau Electromagnetic Aircraft Launch System membuat pesawat pengangkut dengan muatan senjata dan bahan bakar lebih berat dapat lepas landas. Sistem itu dilengkapi dengan landasan tipe lompat ski jadi membuat pesawat bisa menyerang target dari jarak yang lebih jauh, dikutip dari CNN Internasional, Kamis (9/10/2025).

Menurut para analis, kemampuan Fujian itu bisa memberikan kapal jangkauan tempur yang lebih baik dibandingkan pendahulunya. Jadi memberikan kemampuan pada PLAN (People's Liberation Army Navy/Angkata Laut Tentara Pembebasan Rakyat) atau disebut dengan blue-water.

Sistem serupa EMALS sendiri hanya dimiliki oleh Amerika Serikat (AS), musuh bebuyutan China. Negara itu menempatkan sistem pelontar pada USS Gerald R Ford.

AS mengandalkan ketapel bertenaga uap untuk meluncurkan pesawat. Selain itu juga memanfaatkan tenaga nuklir, yang tidak ditemukan pada Fujian milik China.

Dengan tenaga nuklir itu, kapal induk AS dpaat berada di laut selama persediaan masih ada. Sementara Fujian menggunakan bahan bakar konvensional, jadi harus berlabuh atau menggunakan kapal tanker saat kehabisan bahan bakar.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Literasi Digital, Kunci Ruang Digital yang Aman & Ramah Anak