Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, 162 Gempa Susulan Terjadi Sampai Hari Ini

Redaksi, CNBC Indonesia
02 October 2025 11:55
Peta gempa susulan guncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur sejak gempa pertama M6,5 hari Selasa (30/9/2025). (Dok. BMKG)
Foto: Peta gempa susulan guncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur sejak gempa pertama M6,5 hari Selasa (30/9/2025). (Dok. BMKG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa merusak berkekuatan M 6,5 mengguncang wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi di Jawa Timur, pada Selasa (30/9), pukul 23:49:43 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa Stasiun Geofisika Sleman selaku Pusat Gempa Regional 7 mencatat sebanyak 162 kejadian gempa susulan hingga hari ini, Kamis (2/10/2025).

Sebanyak 2 di antaranya, termasuk gempa utama M 6,5, dirasakan oleh warga sekitar. Adapun gempa susulan yang terjadi memiliki kekuatan beragam, berkisar M 4,4-1,9. Adapun frekuensi kejadian gempa terus menurun.

Berdasarkan kategorisasinya, gempa susulan terbanyak berkekuatan M 2,0 hingga kurang dari M 3,0, yakni sebanyak 141 gempa. Kemudian gempa berkekuatan M 3,0 hingga kurang dari M,0 sebanyak 16 gempa.

Sebanyak 42 gempa susulan terjadi dalam kurun waktu 3 jam pasca gempa utama M 6,5 pada Selasa (30/9). Sepanjang pukul 02:49:43-05:49:43 pada hari ini, Kamis (2/10/2025), gempa susulan tersisa 6 kali.

Sebelumnya, hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,35° LS ; 114,22° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 58 Km arah Tenggara Sumenep, Jawa Timur pada kedalaman 12 km.

Menurut Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa tersebut merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut.

Ia mengatakan gempa tersebut merupakan gempa destrucive atau merusak. Gempa ini dirasakan sampai ke Tuban, Denpasar dan Gianyar, Lombok Utara, Kuta, hingga Blitar. Dilaporkan, terjadi kerusakan di sejumlah lokasi.

"Gempa memicu kerusakan bangunan rumah di Pulau Sapudi," sebut Daryono.

"Kerusakan bangunan disebabkan karena hiposenter gempa yang dangkal, kondisi tanah lunak dan struktur bangunan lemah, tidak standar tahan gempa," ia menambahkan.

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengungkapkan, hingga Rabu (1/10) pukul 08.28 WIB, gempa di Sumenep menyebabkan 3 warga luka-luka. Data sementara, tercatat 30 unit rumah rusak termasuk empat fasilitas ibadah terdampak dan satu fasilitas kesehatan.

"Gempa yang terjadi pada pukul 23.49 WIB itu sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar oleh guncangan yang cukup kuat," kata Abdul Muhari dalam keterangannya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gempa Luar Biasa Hantam Jawa, Ribuan Tewas-Candi Runtuh Seketika

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular