Kiamat Sopir Truk Makin Dekat, Tandanya Sudah Bermunculan di Amerika

Redaksi, CNBC Indonesia
Senin, 29/09/2025 21:00 WIB
Foto: Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Hari ini memberlakukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) di kawasan Komsen, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/7/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri kendaraan otomatis tanpa sopir (autonomous vehicle/AV) masih jauh dari tingkat kematangan. Namun, raksasa teknologi dan perusahaan otomotif makin kencang memamerkan inovasi terbaru mereka.

Hal ini terlihat dari maraknya perusahaan yang meluncurkan taksi otomatis (robotaxi) di Amerika Serikat (AS), China, hingga negara-negara lain termasuk Singapura. Kemunculan robotaxi akan mengancam eksistensi profesi driver online, dengan maraknya layanan ride-hailing yang mulai menjajal robotaxi.

Tak cuma itu, profesi sopir truk juga sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kepunahan, meski belum dalam waktu dekat. Setidaknya ada dua perusahaan yang pekan ini mengeluarkan pengumuman penting.

Pertama adalah Gatik, startup AV dan logistik yang hendak meluncurkan truk otomatis tanpa sopir jarak menengah. Startup tersebut mengumumkan kemitraan jangka panjang dengan peritel terbesar di Kanada, Loblaw.


Dalam kesepakatan tersebut, Gatik akan menyediakan 20 truk otomatis pada akhir 2025, untuk mengantar paket ke jaringan toko Loblaw di area Toronto, dikutip dari TechCrunch, Senin (29/9/2025).

Co-founder dan CEO Gatik, Gautam Narang, mengatakan pihaknya akan meluncurkan 30 truk otomatis pada akhir 2026 mendatang.

Truk-truk tanpa sopir akan beroperasi secara otomatis dalam menjemput produk dan mendistribusikannya ke lebih dari 300 toko ritel.

Bukan cuma itu, startup Kodiak Robotics asal AS juga tengah mengembangkan truk otomatis untuk penggunaan di jalan raya, industrial, dan pertahanan. Perusahaan akan mulai melantai di bursa Nasdaq pada pekan ini di bawah nama KDK dan KDKRW.

Perusahaan yang kini bernama Kodiak AI akan go public melalui merger dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus Ares Acquisition Corporation II, afiliasi Ares Management. Kesepakatan ini menilai startup tersebut sekitar US$2,5 miliar.

"Seperti yang bisa Anda bayangkan, membangun dan meningkatkan skala perusahaan mobil otomatis yang transformatif membutuhkan modal yang sangat besar, dan kami ingin mengakses pasar publik sebagai jalur ke depan bagi perusahaan," kata CEO Kodiak AI Don Brunette kepada TechCrunch.

"Saya pikir kendaraan otomatis adalah masa depan transportasi darat secara luas," ujarnya.

Belum jelas kapan industri robotaxi dan truk tanpa sopir akan meluas hingga ke Tanah Air dan berdampak pada profesi-profesi yang saat ini masih ada. Tentu penerapan teknologi baru harus disertai dengan regulasi yang tepat dalam melindungi pekerjaan, agar tidak terjadi PHK massal. Kita tunggu saja!


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kecanggihan Inovasi Cloud & AI Perkuat Ekosistem Digital RI