Petaka Driver Online Mendekat ke RI, China-AS Satukan Kekuatan

Redaksi, CNBC Indonesia
17 July 2025 20:10
Mobil tanpa pengemudi oleh Apollo Go, layanan robotaxi Baidu, melaju di jalan di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 19 Juli 2024. (REUTERS/Sarah Wu)
Foto: Mobil tanpa pengemudi oleh Apollo Go, layanan robotaxi Baidu, melaju di jalan di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 19 Juli 2024. (REUTERS/Sarah Wu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Petaka bagi profesi driver online sudah di depan mata. Pasalnya, industri taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi) berkembang kian pesat. Kompetisi antar penyedia layanan robotaxi juga makin gencar.

China dan Amerika Serikat (AS) adalah 2 negara yang saat ini paling kompetitif dalam pengembangan robotaxi. Di China, nama-nama besar seperti Apollo Go (Baidu), Pony.ai, dan WeRide terus-terusan melakukan ekspansi, bahkan ke pasar luar China.

Di AS, Waymo juga terus memperluas jangkauan layanan komersilnya. Tesla milik Elon Musk juga sudah mulai melakukan uji coba di Austin dan berencana membawa layanannya ke California dan Arizona.

Terbaru, Uber yang merupakan raksasa ride-hailing asal AS menyatukan kekuatan dengan Baidu yang merupakan penyedia robotaxi Apollo Go asal China.

Kedua perusahaan mengumumkan kesepakatan strategis dalam jangka panjang (multi-year) untuk mengoperasikan ribuan kendaraan otomatis (AV) milik Apollo Go pada platform Uber.

Kerja sama ini difokuskan di berbagai pasar, bahkan di luar AS dan China. Uber dan Baidu menyasar pasar dekat Indonesia, yakni Asia dan Timur Tengah pada akhir tahun ini. Belum jelas apakah Indonesia akan menjadi bagian dari ekspansi tersebut. 

Pemerintah Indonesia juga sejauh ini belum memiliki regulasi yang jelas tentang industri robotaxi yang makin populer.

Uber akhir-akhir ini gencar menjalin kemitraan dengan produsen AV karena berupaya melindungi bisnis transportasi online miliknya dengan memanfaatkan perkembangan robotaxi.

Dalam beberapa bulan terakhir saja, Uber telah sepakat untuk menempatkan AV dari Waymo (Alphabet), Volkswagen, May Mobility, dan Pony.ai pada platformnya di berbagai kota di seluruh dunia.

Dalam beberapa kasus, Uber mengambil saham langsung di perusahaan-perusahaan mitranya. Pada Mei 2025, Uber mengumumkan perluasan kemitraan dengan WeRide asal China yang mencakup investasi sebesar US$100 juta.

Uber dilaporkan juga mempertimbangkan untuk membantu pendirinya, Travis Kalanick, membiayai akuisisi Pony.ai.

Meskipun kemitraan ini telah berkembang pesat, tahap-tahapnya masih sangat awal. Dalam hal ini, penumpang awalnya tidak akan dapat memesan awak AV Baidu di aplikasi Uber.

Sebaliknya, perusahaan mengatakan penumpang "mungkin akan diberikan pilihan" untuk melakukan perjalanan mereka dengan Apollo Go AV yang sepenuhnya tanpa pengemudi. Hal ini serupa dengan cara kerja beberapa kemitraan Uber lainnya yang sudah ada.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kiamat Driver Online Dibawa China ke Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular