Internet RI Dilaporkan Paling Lelet, Bos Telko Buka-bukaan Penyebabnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sejumlah laporan, kecepatan internet di Indonesia selalu berada di urutan terbawah dibandingkan banyak negara di Asia Tenggara. Begitu juga saat perbandingannya dilakukan antar kota-kota di Indonesia dan negara lain.
Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O. Baasir mengungkap harapan adanya standar pengukuran dengan klasifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia.
"Kita berharap ada standar pengukuran dengan klasifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia. Saya kasih contoh. Banyak pengguna internet pemula, speed-nya di rumah 5, 10, 15. Apakah itu kita kaitkan ke broadband?" kata Marwan ditemui di Bandung, Sabtu (27/9/2025).
"Perpres 96/2014 itu masih menerjemahkan broadband itu 10 Mb. Itu ditandatangan Presiden SBY. Nah setelah itu kita belum punya perpres apa-apa lagi nih. Standar broadband kita berapa? Kalau memang mau dimasukkan ke 100. Kita menyarankan ada klasifikasi broadband," tambahnya.
Jadi dia mengatakan pengguna internet tidak bisa dibandingkan jika klasifikasi berbeda. Misalnya pengguna baru dengan mereka yang telah menggunakan internet lebih cepat atau pengguna luar negeri.
Sebaiknya memang harus ada klasifikasi masing-masing kelompok dan tidak bisa disamaratakan. Dengan membuat klasifikasi, diharapkan bisa membuat Indonesia naik kelas.
"Jadi kita berharap misalnya broadband pemula, broadband mobile, broadband, fixed broadband. Nah ini jangan diukur yang ini, dimasukkan ke sini, [karena dampaknya] kita akan [dilaporkan] rendah terus," ucapnya.
Bekasi Jadi Internet Tercepat di Indonesia
Dalam laporan Speedtest Global Index edisi Agustus 2025, Bekasi menjadi kota dengan internet seluler tercepat. Tercatat kecepatan unduh (download) median 54,59 Mbps.
Secara global, Bekasi duduk di peringkat 118. Kemudian ada Jakarta Selatan yang berada di posisi 122 dengan kecepatan 52,29 Mbps.
Namun, kecepatan itu masih jauh dengan beberapa kota di negara lain. Misalnya Abu Dhabi mencatat 625,24 Mbps, diikuti Ar-Rayyan 579,39 Mbps, Dubai 546,83 Mbps, dan Doha 514,59 Mbps.
Untuk fixed broadband, Jakarta Selatan berada di posisi 142 dengan kecepatan unduh 46,62 Mbps. Bekasi tercatat 43,66 Mbps dan posisi 146.
Sementara itu, Indonesia menempati posisi ke-83 dunia atau naik tiga peringkat dari bulan sebelumnya untuk kecepatan internet (mobile). Dilaporkan kecepatan download median 45,01 Mbps, upload 16,01 Mbps, dan latensi 22 ms.
Posisi fixed broadband Indonesia adalah 116 di dunia atau naik dua peringkat dibandingkan bulan sebelumnya. Kecepatan downloadnya tercatat 39,88 Mbps, upload 26,61 Mbps dan latensi 7 ms.
(fab/fab)