Langit Tiba-Tiba Terang Benderang Bikin Panik, Ternyata Kelakuan China
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah bola api mendadak terlihat menerangi langit Delhi, Gurugram, hingga sebagian wilayah Rajasthan, India pada dini hari Sabtu (20/9).
Bola api itu awalnya diduga sebagai bolide atau meteor yang sangat terang. Namun setelah diteliti, fenomena tersebut kemungkinan besar merupakan puing dari peluncuran roket milik China.
Fenomena yang dilaporkan sekitar pukul 01.20 waktu setempat itu dicurigai berasal dari tahap roket Long March 3B milik China (CZ-3B R/B, ID 61188) yang sebelumnya diprediksi kembali memasuki atmosfer Bumi pada 19 September, berdasarkan data Aerospace Corporation.
Badan roket CZ-3B diperkirakan masuk kembali atau re-entry pada pukul 22.15 waktu India pada 19 September, dengan selang ketidakpastian empat jam.
Waktu kemunculan cahaya terang di langit India utara sesuai dengan prediksi tersebut, memperkuat kemungkinan bahwa cahaya terang yang terlihat warga memang berasal dari puing roket.
Sejumlah saksi mata di Delhi NCR, Gurugram, hingga Rajasthan bagian barat melaporkan melihat jejak terang yang bergerak cepat melintasi langit malam sebelum akhirnya terbakar, demikian dikutip dari India Today, Rabu (24/9/2025).
Media sosial pun dipenuhi dengan video peristiwa itu, memicu perdebatan apakah bola api itu adalah meteor atau sampah antariksa buatan manusia.
Meski bola api alami dari meteor bukan hal yang jarang, biasanya fenomena itu bertepatan dengan hujan meteor yang dapat diprediksi.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Indian Space Research Organisation (ISRO) maupun China National Space Administration (CNSA) terkait insiden tersebut.
Tidak adanya komunikasi ini memunculkan kekhawatiran, mengingat China kerap dikritik karena riwayat re-entry roket yang tidak diumumkan atau kurang diawasi.
Beberapa tahap roket Long March sebelumnya tercatat jatuh tanpa kendali, memicu kritik global atas potensi risiko keselamatan.
Sebagian besar puing antariksa biasanya terbakar habis saat memasuki atmosfer, namun komponen besar yang lolos dari proses itu dapat menimbulkan bahaya jika jatuh di wilayah berpenduduk.
Beruntung, hingga kini tidak ada laporan kerusakan maupun korban akibat kejadian Jumat malam tersebut.
Para pakar memperingatkan bahwa dengan meningkatnya frekuensi peluncuran satelit di seluruh dunia, insiden terkait sampah antariksa akan semakin sering terjadi. Hal ini menegaskan perlunya koordinasi internasional yang lebih kuat serta transparansi dalam aktivitas luar angkasa.
Sementara menunggu konfirmasi dari otoritas India dan China, cahaya yang melintas di langit India utara menambah babak baru dalam perdebatan soal keamanan dan tanggung jawab pembuangan perangkat antariksa.
(dem/dem)