Heboh Burung Paling Beracun Ditemukan di RI, Begini Dampaknya

Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 25/09/2025 18:20 WIB
Foto: Burung Whistlers. (Tangkapan Layar IFLscienceJerry Oldenettel via flickr)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wilayah Indonesia ternyata menjadi habitat bagi burung paling beracun di dunia, yakni burung Pitohui. Keunikan burung berpenampilan cantik ini memikat para pakar biologi untuk melakukan penelitian.

Salah satunya Kasun Bodawatta dari Universitas Copenhagen. Ia mencoba menganalisa burung Pitohui yang merupakan burung endemik di Papua. 

Bahkan, Bodawatta sempat terpapar racun burung Pitohui saat mengambil sampelnya. Hal ini ditandai dengan air mata yang mengucur. 


"Orang berpikir saya sedang sedih dan tertekan dalam ekspedisi karena melihat saya mengeluarkan air mata. Hidung saya juga berair," kata Bodawatta, dikutip dari IFLscience, Kamis (25/8/2025).

"Padahal, saya hanya duduk sambil mengambil sampel burung Pitohui, burung paling beracun di planet," tegasnya.

Sebagai hewan endemik, burung Pitohui hanya bisa ditemukan di hutan Papua. Burung itu juga kerap disebut regent whistler (pachycephala schlegelii).

Selain Pitohui, ada juga jenis burung lonceng rufous-naped (Aleadryas rufinucha) yang ditemukan mengandung racun.

Keduanya menyimpan jenis neurotoxin bernama batrachotoxin yang paling berbahaya. Neurotoxin merupakan racun yang mampu membuat mata manusia berair, mirip seperti efek memotong bawang.

Peneliti mengatakan batrachotoxin yang ditemukan dalam 2 spesies burung di Papua berasal dari makanan yang dikonsumsi di hutan. Namun, dampaknya bukan pada burung melainkan yang berkontak dengan salah satu bagian burung.

Saat memakannya, para burung tidak sakit ataupun mati. Racun masuk ke dalam bulu dan menyatu. Namun jika dikonsumsi manusia, maka racun bisa menyebabkan kematian.

Menurut penuturan penduduk lokal, memakan daging kedua jenis burung itu atau hanya memegangnya akan membuat badan terasa dibakar.

Racun tersebut akhirnya seperti senjata yang dapat melindungi para burung dari serangan para predator. Untuk itu, tetap waspada jika bertemu dengan Pitohui atau burung lonceng di Papua


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Serangan Siber Kian Brutal, Ini Cara Keamanan Siber Melindungi!