BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Wilayah RI Dampak Topan Super

Redaksi, CNBC Indonesia
Senin, 22/09/2025 11:55 WIB
Foto: Ombak mendekati pantai Cua Lo, sementara Topan Kajiki mendekati provinsi Nghe An, Vietnam, 25 Agustus 2025. (REUTERS/Minh Nguyen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena Badai Topan Ragasa mengancam beberapa wilayah, termasuk Hong Kong yang berencana menutup bandaranya selama 36 jam, mulai Selasa pukul 18.00 hingga Kamis pukul 06.00 waktu setempat.

Taiwan juga mengeluarkan perintah evakuasi hampir 300 orang dari Kabupaten Hualien di wilayah timur. Rencana evakuasi dini juga sudah digaungkan di Filipina.


Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini sejak beberapa hari terakhir. Terbaru, BMKG kembali memperingatkan dampak tidak langsung dari Siklon Tropis Ragasa di beberapa wilayah RI.

Dikutip dari akun Instagram resminya, Senin (22/9/2025), BMKG menyebut Siklon Tropis Ragasa terpantau di Laut Filipina timur Pulau Luzon dengan kecepatan angin maksimum sekitar 100 knot (185 km/jam) dan tekanan udara minimum 925 hPa.

Prediksi BMKG, kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Ragasa meningkat dalam 24 jam ke depan menjadi kategori 5 dengan pergerakan ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia.

Lebih lanjut, BMKG juga mengungkap dampat tidak langsungnya terhadap kondisi cuaca ektrem dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan, yakni dari 21 September 2025 pukul 19.00 WIB hingga 22 September 2025 pukul 19.00 WIB.

Adapun dampaknya adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Selain itu juga gelombang laut tinggi sekitar 1,25-2,5 meter di perairan Kep. Sangihe-Talaud.

Bukan cuma Siklon Tropis Ragasa, BMKG juga memantau adanya Bibit Siklon Tropis 92W dan Bibit Siklon Tropis 98B di dekat wilayah RI.

Bibit Siklon Tropis 92W terpantau di Samudra Pasifik Barat sebelah timur laut Papua dengan kecepatan angin maksimum sekitar 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum 1013 hPa. BMKG menulis ada potensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan, tetapi peluangnya 'rendah'.

Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 98B terpantau di Teluk Benggala dengan kecepatan angin maksimum sekitar 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1006 hPa. Potensinya untuk berkembang menjadi siklon tropis perlu dipantau dalam 24-72 jam ke depan dengan kategori 'rendah'.

Dampak tidak langsung dari Bibit Siklon Tropis 98B adalah gelombang laut tinggi sekitar 1,25-2,5 meter di Samudra Hindia Barat Aceh dan Selat Malaka bagian utara.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Biaya Regulasi Mahal Jadi Beban, Operator Seluler Curhat Begini