Awas Kena Catphishing, Modus Penipuan Baru-Kuras Habis Rekening

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Minggu, 21/09/2025 12:40 WIB
Foto: Ilustrasi penipuan mobile banking. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat wajib tahu kalau ada modus penipuan bernama catphishing yang mesti diwaspadai.

Pada dasarnya catphishing adalah gabungan dari kejahatan catfishing dan phishing.

Catfishing merupakan modus penipuan dengan menggunakan informasi palsu. Biasanya memanfaatkan percintaan dengan menggunakan gambar dari media sosial, yang diambil dari hasil pencarian Google hingga dibuat memanfaatkan AI generatif.


Adapun phishing adalah kejahatan yang mungkin sering kita dengar. Penipuan ini dilakukan untuk mendapatkan akses ke perangkat korban untuk mencuri informasi, bisa melalui aplikasi atau situs berbahaya.

Para penipu menggunakan catphishing akan mencoba masuk ke lingkungan sosial dan profesional korban. Artinya, dampaknya tidak hanya untuk individual, tetapi juga perusahaan.

Kejahatan catphishing tidak mengincar potensi percintaan seperti catfishing. Namun akan dibuat layakanya pekerjaan biasa dengan informasi seperti dari LinkedIn.

Tips Menghindar dari Catphishing

Berikut beberapa cara yang dilakukan untuk menghindari penipuan, termasuk catphishing, dikutip dari laman Sun Sentinel:

- Minta untuk melakukan video chat, Anda perlu khawatir jika orang tersebut terus menunda.

- AI generatif bisa meninggalkan jejak yang sangat terlihat. Misalnya dalam profil media sosialnya akan terlihat tampilan aneh atau gambar jari-jari yang berantakan.

- Hati-hati dengan cerita yang diungkapkan pihak tersebut. Misalnya cerita sedih untuk menarik hati Anda agar mempercayainya.

- Jangan bagikan informasi pribadi apapun secara online dengan orang lain.

- Gunakan platform seperti reverse Google Image untuk mencari apakah gambar yang Anda terima sudah pernah dipublikasikan pihak lain. Ini dilakukan untuk menilai keaslian profil seseorang.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BSSN Ungkap 3 Sebab Perbankan Jadi Target Serangan Siber Era AI