Tesla Langsung Meroket, Elon Musk Mendadak Borong Saham Rp 16 Triliun

Redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 16/09/2025 19:00 WIB
Foto: REUTERS/Francis Mascarenhas

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Tesla melonjak 6% pada pembukaan perdagangan Senin (15/9) pekan ini, setelah CEO Elon Musk mengumumkan pembelian saham perusahaan senilai US$1 miliar atau setara Rp 16 triliun.

Hal ini menunjukkan optimisme Musk terhadap masa depan raksasa mobil listrik yang penjualannya terus mengalami penurunan dalam beberapa kuartal terakhir.


Pembelian saham Tesla oleh Musk bertepatan dengan masa kritis perusahaan. Tesla memiliki ambisi besar untuk bertransformasi menjadi perusahaan kecerdasan buatan (AI) dan robotik.

Di saat bersamaan, pembelian saham Tesla juga mengartikan Musk memiliki kontrol yang lebih besar atas perusahaan yang ia dirikan. Hanya sekitar sepekan sebelumnya, dewan direksi Tesla mengajukan kompensasi jumbo untuk Musk senilai US$1 triliun (Rp16.444 triliun), dikutip dari Reuters, Selasa (16/9/2025).

Menurut dokumen pengajuan, Musk membeli 2,57 juta saham pada Jumat (12/9) pekan lalu. Ia membayar sekitar US$372,37-396,54 per lembar saham.

Menurut Matt Britzman, analis ekuitas senior di Hargreaves Lansdown, langkah ini merupakan sinyal paling jelas sejauh ini bahwa Musk sedang memacu diri untuk kembali berinvestasi sepenuhnya ke Tesla.

"Narasi Tesla-Musk tampaknya kembali ke jalur yang benar setelah awal tahun yang goyah," kata dia.

Musk secara konsisten menuntut kepemilikan saham yang lebih besar dan peningkatan hak suara di Tesla, setelah sebelumnya menyatakan bahwa ia lebih suka membangun produk AI dan robotika di luar Tesla jika tidak dapat memperoleh 25% hak suara.

Per Desember 2024, Musk memegang sekitar 13% saham, menurut data LSEG.

Meskipun saham Tesla naik untuk sesi ketiga berturut-turut pada Senin (15/9) kemarin, saham tersebut merupakan salah satu yang berkinerja terburuk dalam kelompok "Magnificent 7" saham teknologi terbesar. Tesla telah kehilangan 2% nilainya sejak awal tahun hingga penutupan terakhir.

Laporan keuangan kuartalan Tesla baru-baru ini menunjukkan tekanan margin yang berkelanjutan di perusahaan, di tengah melemahnya permintaan mobil listrik, meningkatnya biaya, dan persaingan.

Namun, Ketua Dewan Tesla, Robyn Denholm, pada Jumat (16/9) menepis kekhawatiran bahwa aktivitas politik Musk telah merugikan penjualan. Ia juga menambahkan bahwa Musk kembali menjadi pusat perhatian perusahaan setelah beberapa bulan 'mengabdi' di Gedung Putih.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasok Chip AI, Samsung Teken Kontrak USD 16,5 M Dengan Tesla