Tanda Kiamat Makin Dekat, Muncul Dunia Lain di Bawah Es

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
16 September 2025 11:10
Jumlah lapisan es laut yang mengelilingi Benua Antarktika kini sudah berkurang dari sebelumnya. Hal itu ditangkap oleh satelit yang sudah digunakan sejak akhir 1970-an. AP/
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak perubahan iklim semakin terlihat jelas. Sebuah 'dunia lain' di bawah es terbuka dan ditemukan baru-baru ini.

Tanda tersebut terjadi saat pembakaran bahan bakar fosil akibat kadar karbon dioksida dan gas rumah kaca lain di atmosfer. Hal tersebut membuat meningkatkan temperatur Bumi yang membuatnya kian panas hingga es mencair selama beberapa waktu terakhir.

Dalam sejumlah penelitian, para arkeolog berhasil menemukan bukti kehidupan di balik es. Jejak-jejak manusia berhasil terekam di sana.

Salah satunya adalah penemuan jasad manusia terawetkan selama ribuan tahun atau disebut sebagai Otzi. Penemuan ini terjadi pada 1991 di pegunungan Alpen.

Seluruh material yang ada di sekitarnya berhasil dapat langsung diteliti. Sebab pengawetan yang terjadi di lokasi tersebut.

Tanpa pengawetan, material organik yang pernah hidup takkan bisa selamat dan membusuk. Material yang ditemukan termasuk serat tanaman, kayu dan kulit.

Hasil temuan itu juga membawa para ilmuwan pada abad Neolitikum di Pegunungan Alpen dan meluncurkan bidang bernama arkeologi bongkahan es.

Selain itu, mereka juga menemukan banyak jejak manusia di masa lalu dari galian bongkahan es dan material di Eropa, Amerika Utara dan Asia. Di sana, mereka melihat banyak artefak kuno soal perburuan pada hewan besar.

Misalnya temuan dari terowongan 70 meter yang diukir di lapisan es Juvfonne di Norwegia. Ini menjadi bukti manusia berburu dan menggembalakan rusa kutub sejak 6.000 tahun lalu.

Temuan lainnya adalah alat melempar anak panah atau lembing oleh arkeolog Craig Lee di Pegunungan Rocky pada 2007. Temuan itu disebut paling tua berasal dari 10.300 tahun lalu.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wilayah RI Dikurung Tanda Kiamat Bumi, Petaka Menerjang Bertubi-tubi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular