Tanda Kiamat Makin Dekat Kian Nyata, Korban Jiwa Berjatuhan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 September 2025 19:40
An officer tries to extinguish fire burning land in Musi Banyuasin near Palembang, South Sumatra province, August 2, 2019 in this photo taken by Antara Foto. Picture taken August 2, 2019  Antara Foto/Wahdi Septiawan/ via REUTERS
Foto: Kebakaran hutan di Musi Banyuasin dekat Palembang, provinsi Sumatra Selatan, (2/8/2019). (Antara Foto/Wahdi Septiawan/ via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi mengungkapkan deforestasi menyebabkan angka kematian yang tinggi. Indonesia dan Asia Tenggara mengalami tingkat kematian karena penggundulan hutan.

Deforestasi pada hutan tropis memang telah terjadi selama beberapa dekade terakhir dan terus meluas. Kejadian ini berdampak pada banyak hal, dari keanekaragaman hayati, "kiamat" perubahan iklim global hingga komunitas manusia.

Termasuk paparan suhu tinggi berisiko untuk kesehatan manusia. Dari stres karena panas berdampak pada kesehatan mental hingga mengurangi produktivitas kerja, serta bisa menyebabkan risiko morbiditas dan motalitas akibat penyakit termasuk kardiovaskular.

Studi dari CL Reddington dan tim yang dipublikasikan di Nature menyebutkan paparan panas akibat penggundulan hutan menimpa 345 juta orang selama 2001-2020. Sementara itu 76% orang di wilayah kehilangan hutan tropis terpapar pemanasan akibat deforestasi.

Dari studi yang sama juga terungkap pemanasan lokal karena deforestasi menyebabkan 28 ribu kematian per tahun. Berdasarkan data satelit menunjukkan deforestasi tropis pada 2001-2020 mencapai 345 juta orang.

"Kami memperkirakan pemanasan akibat penggundulan hutan pada 2001-2020 terkait tambahan 28.330 kematian non-kecelakaan per tahun," kata tim peneliti dikutip Rabu (10/9/2025).

Asia Tenggara diperkirakan terdapat 15.680 kematian karena deforestasi. Para peneliti mengatakan fenomena ini karena populasi yang terpapar cukup besar, utamanya di Indonesia.

Penelitian itu juga memperkirakan kombinasi perubahan iklim dan penggundulan hutan pada 2002-2028 menyumbang 7,3%-8,5% pada kematian di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Selain Asia Tenggara, dampak ini juga dirasakan di wilayah tropis di Afrika sebanyak 9.890 orang dan Amerika 2.520 kematian.

Tim peneliti juga mengatakan wilayah hutan tropis memang telah menghangat selama dua dekade terakhir. Ini dikarenakan kombinasi dari perubahan iklim dan perubahan penggunaan lahan.

Dari hasil analisa penelitian tersebut, deforestasi tropis selama 2001-2020 menyebabkan rata-rata pemanasan 0,7 derajat Celcius pada permukaan tanah. Mereka juga menyimpulkan deforestasi menyumbang 64% total pemanasan pada wilayah yang hutan tropisnya menghilang.

"Menunjukkan deforestasi pendorong utama pemanasan lokal," kata tim peneliti.

Selain itu, mereka juga mengatakan deforestasi tropis juga terkait dengan meningkatnya risiko malaria. Salah satunya menjadi pendorong penting pada anak-anak di rumah tangga miskin.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanda Kiamat Makin Dekat, Dunia Lain Muncul di Mana-Mana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular