Wamen BUMN Bilang Pekerjaan Konsultan Terancam Musnah

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
11 September 2025 10:35
Pemerintah sedang gencar membangun perumahan melalui program 3 juta rumah. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya akan merumuskan skema pembiayaan rumah untuk generasi muda.
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyoroti pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dinilai mampu mengubah banyak pekerjaan, bahkan berpotensi menghilangkan sejumlah profesi.

Pria yang akrab disapa Tiko itu mencontohkan kemampuan AI generasi terbaru seperti ChatGPT 5 yang dinilai bisa menggantikan peran konsultan hingga menyusun kebijakan pemerintah.

"Kalau Bapak Ibu sudah tahu dan mendownload ChatGPT 5, ChatGPT 5 ini bisa memusnahkan konsultan, karena dengan ChatGPT 5 kita tidak perlu konsultan lagi. Kita bisa bikin proposal, bisa nanya segala macam, dan keluar jawabannya sangat detail dan terstruktur. Jadi bisnis konsultan bisa hilang gara-gara ChatGPT 5," ujar Tiko dalam acara Digital Resilience Summit 2025 di Kantor Peruri, Jakarta.

Tak hanya itu, ia bahkan menyebut AI berpotensi digunakan untuk menyusun dokumen kebijakan tingkat tinggi.

"Proposal bisnis, proposal bahkan membuat kebijakan pemerintah, mungkin ke depan nyusun perpres pun bisa nanya ChatGPT juga," kata dia.

Tiko menilai kecepatan dan kecerdasan AI akan membentuk cara berpikir generasi muda, khususnya Gen Z dan Gen Alpha, yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

"ChatGPT ini luar biasa, kecepatannya, kecerdasan buatannya sangat cepat dan ini tentunya akan merubah bagaimana nanti Gen Z dan Gen Alpha berpikir ke depannya," ujarnya.

Namun demikian, ia menekankan bahwa pemanfaatan AI harus dibarengi dengan regulasi dan etika agar tidak menimbulkan dampak negatif.

Menurutnya, penggunaan AI ini harus diatur dengan etika dan regulasi yang tepat supaya melindungi masyarakat dari tantangan keamanan maupun fake news, tapi juga bagaimana memanfaatkan AI dengan tepat.

Tiko juga menyoroti perbedaan pola pikir generasi yang tumbuh di era AI dengan generasi sebelumnya.

"Generasi nanti yang lahir di dunia AI ini pasti brain nya akan berkembang dengan cara berbeda. Karena sekarang dia nggak perlu nanya bapak ibunya lagi, nggak perlu nanya teman, tinggal di kamar aja nanya sama ChatGPT. Jadi ini akan membangun manusia Indonesia yang berbeda speknya dibanding kita," ungkapnya.

Menurutnya, tantangan besar ke depan adalah bagaimana negara mampu mengatur agar AI tidak merusak pola pikir dan pola kerja generasi berikutnya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penelitian Terbaru Adu ChatGPT Vs Dokter, Hasilnya Tidak Diduga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular