Objek Misterius dari Luar Tata Surya Berubah Bentuk, Astronom Heboh

Redaksi, CNBC Indonesia
10 September 2025 20:30
Comet 3I/ATLAS yang terekam Teleskop Hubble. (YouTube/NASA Goddard)
Foto: Comet 3I/ATLAS yang terekam Teleskop Hubble. (YouTube/NASA Goddard)

Jakarta, CNBC Indonesia - Misteri objek antar-bintang yang tengah melaju cepat melintasi Tata Surya makin membuat bingung astronom. Objek yang diberi nama 3I/ATLAS tersebut diketahui berubah bentuk selama perjalanannya.

Mayoritas ahli bintang mengidentifikasi objek itu sebagai sebuah komet dan memberinya nama 3I/ATLAS. Namun, hasil pengamatan menggunakan 4 teleskop NASA menunjukkan bahwa objek tersebut memiliki kandungan karbon dioksida jauh di atas komet lainnya.

Futurism menyatakan hasil pengamatan terbaru menggunakan teleskop Gemini South di Chile menunjukkan bahwa ekor 3I/ATLAS makin panjang saat makin dekat dengan Matahari. Komponen kimia objek tersebut juga diketahui mirip dengan komet-komet lain yang sebelumnya pernah melewati Tata Surya.

Temuan itu menunjukkan bahwa objek antar-bintang seperti 3I/ATLAS melalui proses evolusi yang serupa dengan komet lain yang "rutin" terlihat di Tata Surya.

Komet, yang sering disebut sebagai "bola salju kotor," adalah es yang mengeluarkan gas ketika mereka melewati Matahari. Gas yang dikeluarkan tersebut terlihat seperti ekor jika diamati manusia dari permukaan Bumi.

Gas terionisasi yang menyelimuti komet (yang disebut sebagai 'coma') makin aktif ketika komet mendekati titik terdekat lintasan mereka dengan Matahari. Perangkat Multi-Object Spectograph di teleskop Gemini menangkap gambar yang menunjukkan bahwa atmosfer gas dan debu yang menyelimuti 3I/ATLAS terang benderang.

Tim ahli yang kemudian menganalisis debu dan es di 3I/ATLAS dan menyimpulkan bahwa materialnya serupa dengan komet lain. Ilmuwan menduga kesamaan ini berarti 3I/ATLAS dan objek antar bintang lainnya berasal dari tempat yang sama di pelosok antariksa.

"Tujuan utama dari observasi kami adalah melihat warna komet, yang bisa menjadi petunjuk komposisi dan ukuran partikel debu di dalam 'coma' kemudian mengukurnya zat kimia pembentuknya," kata Karen Meech, astronom dari program Gemini South. "Kami antusias menyaksikan ekornya bertambah, menunjukkan perubahan partikel dari gambar Gemini sebelumnya, kita bisa melihat perubahan kimia di dalamnya."

3I/ATLAS diduga mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada akhir Oktober, yaitu di area sekitar Mars. Objek ini adalah benda antar-bintang (berasal dari luar Tata Surya) ketiga yang terdeteksi dari Bumi.

"Ketika 3I/ATLAS telah meninggalkan kita kembali ke pelosok antariksa, gambar ini adalah capaian ilmiah dan sumber keajaiban. Ini mengingatkan kita bahwa Tata Surya hanyalah sebagian dari galaksi yang luas dan dinamis," kata Meech.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Mau Cegat Komet yang Melesat Kencang Melewati Bumi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular