Ada Gerhana Bulan Total 7 September di RI, Awas Banjir di Lokasi Ini

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
05 September 2025 09:15
A lunar eclipse is seen in Sydney on November 08, 2022 in Sydney, Australia.  Australians will experience the first visible total lunar eclipse of the year on Tuesday, with the eclipse also being visible from New Zealand. (Photo by Brook Mitchell/Getty Images)
Foto: Gerhana bulan terlihat di Sydney pada 08 November 2022 di Sydney, Australia. (Getty Images/Brook Mitchell)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena langit bakal menyapa Indonesia akhir pekan ini. Pada 7 September 2025 malam, masyarakat Indonesia bakal bisa melihat Gerhana Bulan Total (GBT).

Gerhana Bulan bisa diamati mulai pukul 23:27:02 WIB tanggal 7 September 2025 mendatang. Sementara fase total bakal terjadi antara tengah malam 8 September 2025.

"GBT (Gerhana Bulan Total) bisa teramati di Indonesia pada 7 Sep 2025 malam sampai dini hari 8 Sep 2025, mulai pukul 23.27.02 WIB sampai pk 02.56.26 WIB," kata Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/9/2025).

"Fase total terjadi pukul 00.30.31 sampai 01.52.47," dia menambahkan.

Dia menjelaskan tidak perlu alat khusus untuk melihat Gerhana Bulan Total. Jadi masyarakat bisa mengamatinya secara langsung.

GBT sendiri kerap disebut sebagai blood moon atau bulan merah darah. Ini karena Bulan menjadi gelap karena bayangan Bumi.

"Gerhana bulan total (GBT) sering disebut sbg blood moon atau bulan merah darah. Hal tersebut terjadi karena bulan tergelapi bayangan bumi. Namun bulan tdk gelap total, karena ada pembiasan matahari oleh atmosfer bumi. Hanya cahaya merah yg diteruskan karena cahaya biru dihamburkan oleh atmosfer bumi," jelasnya.

Thomas mengatakan dampak fenomena ini sama seperti saat fase Bulan purnama, yakni bakal ada pasang maksimum air laut. Dampak tersebut bisa berpotensi menyebabkan banjir rob pada daerah pesisir.

"Dampaknya sama dengan dampak purnama umumnya, yaitu pasang maksimum yang berpotensi banjir rob," ungkap Thomas.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ilmuwan Temukan Objek Misterius di Antariksa, Muncul Setiap 44 Menit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular