
Internet di Papua Lumpuh, Komdigi Ungkap Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID) bersama Telkom Group terus berupaya memulihkan layanan telekomunikasi di Papua Selatan dan Papua Tengah. Gangguan terjadi akibat putusnya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).
Berdasarkan hasil koordinasi, diketahui kabel putus terjadi di ruas Sorong-Fakfak pada 23 Juli 2025 dan ruas Timika-Merauke pada 16 Agustus 2025. Kondisi ini menyebabkan penurunan kualitas layanan di kedua provinsi tersebut.
"Dampak gangguan jaringan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Telkom, Telkomsel, Diskominfo, dan Balmon setempat, terjadi penurunan kualitas layanan di wilayah Provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah," demikian tulis keterangan Komdigi dalam unggahan Instagram, dikutip Rabu (27/8/2025).
Di Papua Selatan, layanan telekomunikasi mengalami degradasi karena keterbatasan kapasitas backup sehingga dilakukan prioritisasi layanan.
Sementara di Papua Tengah, saat ini hanya tersedia layanan seluler enterprise dari Telkomsel dengan prioritas khusus. Layanan 2G masih normal, namun 4G dibatasi dengan kecepatan maksimal 1 Mbps per pengguna.
Telkom memastikan kapal perbaikan kabel SKKL telah diberangkatkan dari Makassar menuju Kendari dan kini berada di perairan Wakatobi dalam perjalanan ke titik gangguan.
Perbaikan SKKL ruas Timika-Merauke dijadwalkan pada 18 Agustus-5 September 2025, sedangkan ruas Sorong-Fakfak pada 11-19 September 2025. Dengan demikian, layanan telekomunikasi di Papua ditargetkan kembali normal pada 19 September 2025.
Untuk mitigasi sementara, Komdigi dan Telkom Group menyiapkan sejumlah langkah, antara lain penambahan kapasitas backup, penyediaan WiFi Corner di enam titik di Merauke, kompensasi khusus untuk pelanggan Telkomsel dan Indihome terdampak, serta posko internet gratis Merah Putih di beberapa lokasi, termasuk kantor Bupati dan Polres Merauke.
Selain itu, dukungan TNI/Polri juga dilibatkan untuk menjaga keamanan infrastruktur Telkom Group.
Komdigi menegaskan layanan telekomunikasi di Papua Selatan tidak mati total, namun masyarakat akan merasakan penurunan kualitas karena mitigasi masih mengandalkan backup satelit dan microwave.
"Internet dan 4G tetap dapat berfungsi, amun selama proses perbaikan berlangsung masyarakat akan merasakan penurunan kualitas," jelas Komdigi.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Telkom Indonesia Raih Penghargaan LinkedIn Top Companies 2025
