
Bocah 16 Tahun Tewas Kecanduan ChatGPT, Ini Kata Manajemen

Jakarta, CNBC Indonesia - Orang tua seorang remaja menggugat OpenAI dan CEO Sam Altman setelah anak mereka tewas bunuh diri usai berinteraksi dengan ChatGPT. Gugatan ini diajukan di pengadilan negara bagian San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (26/8).
Mereka menuduh perusahaan tersebut sengaja mengedepankan keuntungan dibanding keselamatan ketika meluncurkan versi GPT-4o dari chatbot kecerdasan buatannya tahun lalu.
Adam Raine, 16 tahun, meninggal pada 11 April setelah selama berbulan-bulan berdiskusi tentang bunuh diri dengan ChatGPT.
Dalam gugatannya, mereka menyatakan bahwa chatbot itu menguatkan pikiran bunuh diri Raine, memberikan informasi detail mengenai metode melukai diri, hingga memberi instruksi bagaimana menyelinapkan minuman keras dari lemari minuman orang tuanya, serta cara menyembunyikan bukti dari upaya bunuh diri yang gagal.
ChatGPT bahkan menawarkan untuk menuliskan draf surat bunuh diri, ungkap orang tua korban, Matthew dan Maria Raine, dalam gugatan tersebut.
Pihak keluarga menuntut OpenAI bertanggung jawab atas kematian tidak wajar (wrongful death), pelanggaran keselamatan produk, serta meminta ganti rugi finansial.
Mereka juga meminta pengadilan memerintahkan OpenAI memverifikasi usia pengguna, menolak pertanyaan terkait metode bunuh diri, dan memperingatkan risiko ketergantungan psikologis.
"Keputusan OpenAI meluncurkan GPT-4o meski mengetahui risikonya menghasilkan dua hal: valuasi perusahaan melonjak dari US$86 miliar menjadi US$300 miliar, dan Adam Raine meninggal karena bunuh diri," tulis keluarga dalam gugatan, dikutip dari Reuters, Rabu (27/8/2025).
Menanggapi hal ini, juru bicara OpenAI mengaku berduka atas meninggalnya Adam Raine. Ia menegaskan ChatGPT sudah dilengkapi fitur pengaman, termasuk mengarahkan pengguna ke layanan bantuan krisis.
"Meski fitur ini bekerja optimal dalam percakapan singkat, kami belajar bahwa dalam interaksi panjang sistem bisa menjadi kurang andal. Kami akan terus meningkatkan pengamanan," kata juru bicara OpenAI.
OpenAI tidak menanggapi secara spesifik tuduhan dalam gugatan tersebut. Namun, perusahaan sebelumnya menyatakan berencana menambah kontrol orang tua serta menghubungkan pengguna dalam krisis dengan sumber daya nyata, termasuk kemungkinan melibatkan tenaga profesional berlisensi langsung di ChatGPT.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemilik ChatGPT Ketahuan Mau Beli Produk Terkenal Google
