Lulus Kuliah Makin Susah Dapat Kerja Kantoran, Ini Penyebabnya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
27 August 2025 17:45
15 Jurusan Kuliah Paling Sulit di Dunia, Sanggup Sampe Lulus?
Foto: Infografis 15 Jurusan Kuliah Paling Sulit di Dunia, Sanggup Sampe Lulus?/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Lulusan kuliah akan makin kesulitan mencari kerja. Penyebabnya karena perkembangan Artificial Intelligence generatif yang diterapkan di lingkungan kerja.

Dalam studi terbaru oleh para peneliti Stanford mengungkapkan fenomena tersebut. Teknologi AI berdampak nyata pada pekerja tingkat pemula alias yang baru lulus kuliah (freshgrad).

Laporan itu mengungkapkan pekerja muda kesulitan dalam jenjang karir pada pekerjaan yang terdampak dengan AI, misalnya pengembangan software dan layanan pelanggan. Pada 10-20 tahun mendatang saat pemimpin senior pensiun, hanya akan ada sedikit pemimpin muda untuk dipromosikan, dikutip dari Tech Radar, Rabu (27/8/2025).

Pekerjaan yang secara tradisional dianggap biasa atau mudah untuk diotomatisasi juga mengalami dampak serius. Pekerjaan tersebut seperti sekretaris, asisten administrasi dan auditor.

Pada awal era Gen AI, para peneliti menunjukkan di Inggris menerapkannya secara terburu-buru. Padahal ini menjadi waktu untuk bisnis dan pekerja memahami bagaimana teknologi bisa diterapkan.

Hasilnya lebih dari separuh bisnis yang mengganti para pekerjanya dengan AI menyesali keputusan tersebut.

Fenomena ini juga terlihat di Australia. Sebuah bank dipaksa mengeluarkan permintaan maaf dan memperkerjakan kembali pekerja manusia.

Hal tersebut dilakukan karena AI yang menggantikan para manusia gagal saat bekerja.

Namun Sam Altman dari OpenAI telah mengingatkan soal dampak Gen AI pada pekerjaan. Sejumlah industri akan musnah secara keseluruhan karena teknologi itu, meskipun beberapa tetap tak akan tergantikan oleh chatbot.

Salah satu contohnya adalah diagnosa dari AI dianggap lebih baik dari kebanyakan dokter. Namun dia juga mengatakan tidak semua orang akan percayakan hasil diagnosa pada chatbot, mereka tetap akan ke dokter.

"Orang-orang masih pergi ke dokter, mungkin saya seperti dinosaurus di sini, saya benar-benar tidak ingin mempercayakan nasib medis saya pada ChatGPT tanpa keterlibatan dokter," jelas Altman.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bill Gates Sebut Pekerjaan Ini Tidak Bisa Diganti AI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular