
Konferensi Telkom di Bali Pikat Ribuan Pebisnis Global, Ini Alasannya

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Pemimpin dan perwakilan dari 600 perusahaan global untuk menghadiri Bali Annual Telkom International Conference (Batic) 2025. Kesepakatan bisnis dan kerja sama yang terjalin tiap tahun membuat jumlah peserta Batic terus bertambah.
Konferensi internasional tahunan Telkom mempertemukan eksekutif dari berbagai latar belakang industri, termasuk penyedia layanan telekomunikasi, penyedia layanan teknologi informasi, dan perusahaan layanan finansial.
Jumlah peserta di event tahunan yang diselenggarakan oleh Telin sejak 2017 ini terus bertambah. Pada Batic perdana, jumlah peserta yang hadir hanya sekitar 300 orang dari 122 perusahaan. Batic 2024 dihadiri oleh lebih dari 1.320 peserta dari sekitar 450 perusahaan yang berbasis di 40 negara di seluruh dunia.
Data terkini dari Telin sebagai penyelanggara Batic, jumlah peserta Batic 2025 hampir menyentuh 1.800 orang dari sekitar 600 perusahaan dari seluruh dunia.
CEO Telin Budi Satria Harma Purba menjelaskan jumlah peserta Batic terus bertambah seiring dengan jumlah kesepakatan bisnis yang terjadi atau dijajaki oleh para peserta tiap tahun.
"Ini multiplier effect karena ini tidak hanya konferensi, banyak terjadi business deal dan bilateral meeting. Ada 580 perusahaan, kita lakukan busniess matching antar mereka. Makin banyak orang yang hadir, mereka cukup ke Batic mereka ketemu, makin banyak kesepakatan," katanya.
Selain itu, dia menyatakan para peserta juga tertarik karena Telin selalu berusaha menghadirkan topik yang relevan dengan perkembangan industri.
"Lalu, karena ini di Bali, bukan hanya terkenal dengan keindahannya tetapi banyak penerbangan yang direct dari mancanegara," kata Budi.
Direktur Utama Telkom Group DIan Siswarini mengatakan Batic kini sudah menjadi salah satu agenda industri telekomunikasi dan teknologi global.
"Telin juga sudah dikenal, tidak hanya sebagai pemain infrastruktur dan pemain ICT tetapi sudah meluas. Batic juga sudah menjadi satu agenda di dunia infrastruktur dan telco secara global," katanya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 150 T Sepanjang 2024
