Heboh PHK Massal, Ternyata Begini Nasib Tokopedia Usai Dicaplok TikTok
Jakarta, CNBC Indonesia - Bytedance dikabarkan melakukan PHK besar-besaran di Tokopedia, perusahaan RI yang mengelola platform ecommerce Tokopedia dan TikTok Shop. Data terkini memang menunjukkan perubahan signifikan dalam persaingan antar-ecommerce di Indonesia usai Tokopedia dicaplok TikTok.
Persaingan e-commerce di Indonesia makin ketat, tetapi Shopee keluar sebagai pemimpin pasar di dalam negeri. Platform ini menjadi pilihan utama lebih dari separuh pengguna internet, mengungguli Tokopedia dan Tiktok Shop.
Ini terungkap dalam survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025.
Dari survei tersebut, sebanyak 53,22% pengguna internet Indonesia tercatat mengakses Shopee, naik dari tahun sebelumnya yang angkanya 41,65%.
Kebanyakan pengguna internet yang mengakses Shopee adalah laki-laki berjumlah 54,03%, sedangkan perempuan sebanyak 52,39%.
Selanjutnya ada TikTok Shop, yang diakses 27,37% pengguna internet, naik dari angka 12,20% tahun 2024.
Sementara Tokopedia berada di belakangnya. Tahun 2025 sebanyak 9,57% naik tipis 9,40% dari tahun sebelumnya.
Tokopedia digunakan lebih banyak oleh laki-laki sebanyak 11,6% dibandingkan perempuan 7,65%. Berbeda dengan dua platform lainnya, Tiktok Shop digunakan lebih banyak perempuan mencapai 31,05%.
Platform lain yang masuk dalam laporan APJII adalah Lazada. Sayangnya e-commerce tersebut harus mengalami penurunan 17,54% dari tahun 2024 menjadi 9,09% pada 2025.
Berikutnya adalah Blibli sebanyak 0,29% turun dari 0,36%. Facebook Marketplace tercatat 0,25%.
Berdasarkan kelompok usia, Shopee menduduki peringkat pertama untuk hampir semua generasi dibandingkan dengan platform lain.
Tercatat pengguna Shopee terdiri dari 52,97% adalah Gen Z, 52,85% milenial, 54,24% Gen X, 55,25% Baby Boomers, 100% pre-boomers.
Untuk Tiktok Shop, pengguna terbanyak berasal dari Gen Z sebanyak 30,09%. Sementara milenial 26,68%, Gen X 23,76%, dan Baby Boomers 17,68%.
Tokopedia digunakan lebih banyak oleh Baby Boomers sejumlah 13,26%. Sisanya digunakan oleh 9,7% Gen Z, 9,13% Milenial, 9,74% Gen X.
Hasil survei APJII menunjukkan perkembangan pesat TikTok Shop dalam setahun terakhir usai TikTok mengakuisisi Tokopedia.
Dalam data Momentum Works yang dirilis setahun lalu, Tokopedia masih ada di atas TikTok Shop dalam hal nilai transaksi atau GMV.
Dari laporan tersebut, total Gross Merchandise Value (GMV) dari 8 platform e-commerce terkemuka di Asia Tenggara mencapai US$ 114,6 miliar pada 2023 atau naik 15% dari US$ 99,5 tahun 2022.
Indonesia adalah pasar e-commerce terbesar yang berkontribusi 46,9% terhadap GMV di Asia Tenggara. Nilai transaksinya mencapai US$ 53,8 miliar (Rp 867 triliun).
Shopee memimpin pasar di RI. Nilai transaksi di Shopee selama 2023 menyumbang 40% dari GMV RI, yang berarti nilainya mencapai US$ 21,52 miliar (Rp 347 triliun).
Tokopedia ada di posisi kedua dengan pangsa pasar 30%, diikuti oleh Bukalapak sebesar 11% dan TikTok Shop sebesar 9%. Per Februari 2024, Tokopedia telah resmi bergabung dengan TikTok Shop setelah diakuisisi ByteDance dari GoTo.
Artinya, nilai transaksi Shopee sepanjang 2023 masih lebih tinggi dari gabungan transaksi di TikTok Shop dan Tokopedia. Kinerja TikTok Shop sepanjang tahun lalu tentunya terpengaruh dengan penutupan aplikasi pada Oktober 2023. TikTok Shop baru beroperasi kembali pada Desember 2023 setelah mengumumkan kerja sama dengan Tokopedia.
Dua platform ecommerce paling bawah adalah Lazada milik Alibaba Group dengan penguasaan pasar 7% dan Blibli milik Grup Djarum pada posisi paling buncit dengan penguasaan pasar 4%.
Tokopedia dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia dari sumber yang mengetahui, total ada sekitar 420 karyawan yang terdampak dalam dua bulan terakhir.
Pada Agustus ini, sekitar 240 orang dipangkas. Sementara pada Juli lalu, perusahaan e-commerce tersebut sudah lebih dulu melakukan PHK terhadap 180 karyawan.
Pemangkasan karyawan disebut meliputi sejumlah divisi, mulai dari teknologi informasi (IT), customer care, hingga tim pemenuhan pesanan (fulfillment) dan gudang, demikian ungkap sumber tersebut, dikutip Minggu (24/8/2025).
(dem/dem)