
Raja Rojali Sesungguhnya di Negara Ini, Warga RI Enggak Ada Apa-Apanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena "cagongjok" tengah menjadi sorotan di Korea Selatan. Istilah ini merujuk pada orang-orang yang menjadikan kafe sebagai tempat belajar atau bekerja dalam waktu lama.
Dilansir The Korea Herald, cagongjok merupakan gabungan kata "cafe," "gongbu" (belajar), dan "jok" (suku/kelompok). Istilah ini secara langsung berarti sekelompok orang yang belajar di kafe.
Fenomena ini makin terlihat di Seoul maupun kota lain. Banyak kafe dipenuhi orang yang membawa peralatan bekerja seperti laptop, PC, headphone, bahkan printer, meski meja tersebut sejatinya diperuntukkan untuk lebih banyak orang.
Hal ini menimbulkan perdebatan tentang etika penggunaan ruang publik di kafe. Sebagian orang kesal karena rombongan jarang beli (Rojali) ini sering menguasai kursi berjam-jam hanya dengan hanya membeli satu minuman.
Pengguna lain menyebut, kebiasaan orang bekerja berjam-jam di kafe membuatnya berhenti datang ke cafe seperti Starbucks.
"Kalau kamu tidak mampu menyewa ruang kantor, dan Starbucks cukup bodoh membiarkanmu menjadikan tempat itu sebagai kantor hanya dengan membeli minuman berkafein penuh gula yang bahkan kualitasnya biasa saja, silakan saja," tulis seorang pengguna Reddit.
Fenomena ini akhirnya membuat Starbucks Korea turun tangan. Perusahaan kopi global itu memperbarui kebijakannya agar pengalaman pelanggan di gerainya tetap nyaman.
"Laptop dan perangkat pribadi kecil tetap diperbolehkan. Namun pelanggan diminta tidak membawa komputer desktop, printer, atau barang besar lain yang bisa membatasi tempat duduk dan mengganggu ruang bersama," ujar juru bicara Starbucks Korea, dikutip dari BBC, Selasa (19/8/2025).
Starbucks menegaskan tetap berkomitmen menjadi tempat yang ramah untuk menikmati kopi dan interaksi, tempat di mana komunitas bisa tumbuh di setiap cangkir, percakapan, dan kunjungan.
Namun, meski pernyataannya terdengar halus, banyak yang menganggap langkah Starbucks ini sejalan dengan sentimen publik terhadap mereka yang dituding "menguasai" kursi kafe.
Kebijakan Starbucks di Korea Selatan ini juga mencerminkan tren global, termasuk di Inggris, tempat beberapa kedai kopi telah menerapkan aturan khusus untuk membatasi pekerja jarak jauh agar tidak terlalu lama "menguasai" meja dan menghambat perputaran pelanggan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
