Bos Pemilik Mal Ramal Fenomena Rojali-Rohana Bakal Terus Hantui RI

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
14 August 2025 19:25
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja saat ditemui usai acara pembukaan Indonesia Shopping Festival (ISF) di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (14/8/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja saat ditemui usai acara pembukaan Indonesia Shopping Festival (ISF) di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (14/8/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena rombongan jarang beli (rojali) dan rombongan hanya nanya (rohana) diprediksi tak akan hilang meski waktu terus berjalan. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menilai, hal ini berkaitan dengan perubahan fungsi pusat perbelanjaan yang kini bukan sekadar tempat belanja.

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja menjelaskan, rojali dan rohana sudah terjadi sejak lama. Saat ini, mal memiliki peran yang lebih luas, mencakup fungsi sosial, edukasi, hingga hiburan.

"Rohana, Rojali, akan ada terus sampai kapan juga. Karena kan tadi saya omong bahwa fungsi pusat perbelanjaan kan sudah berubah bukan hanya sekedar sebagai fungsi belanja lagi, ada fungsi sosialnya, ada fungsi edukasi, ada fungsi entertainment, hiburan, tempat meeting point yang tadi saya bilang sosial," kata Alphonzus saat ditemui usai acara pembukaan Indonesia Shopping Festival (ISF) di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Menurutnya, tak semua pengunjung datang untuk berbelanja. Ada yang sekadar bertemu teman, mengobrol, atau mengadakan rapat. Karena itu, ia memandang fenomena ini sebagai hal wajar.

Adapun intensitas rojali-rohana, lanjut Alphonzus, dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Saat daya beli melemah atau sedang low season, jumlah pengunjung yang hanya melihat-lihat cenderung meningkat.

"Tetapi memang intensitasnya itu kan kadang naik, kadang turun. Tergantung ada faktor-faktor yang mempengaruhi. Kalau daya beli lagi turun, rojalinya naik atau misalkan lagi sekarang low season, ya rojalinya naik. Nanti menjelang peak season, akan turun (rojalinya). Itu turun naik. Dan saya kira itu hal yang normal," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin menilai, fenomena rojali dan rohana justru membawa sisi positif karena masyarakat tetap mengunjungi mal.

"Soal rojali, rohana, rohalus gitu ya. Saya pikir fenomena yang cukup bagus ya. Yang penting (pengunjung) datang dulu gitu. Soal belanja, ntar dulu ya," ucap Solihin dalam kesempatan yang sama.

Caption foto: Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja saat ditemui usai acara pembukaan Indonesia Shopping Festival (ISF) di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (14/8/2025).


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mal RI Diserbu 'Rohana' dan 'Rojali', Pengusaha Teriak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular