Lokasi Pulau Paling Terpencil di Bumi, Ternyata Simpan Sejarah Kelam
Jakarta, CNBC Indonesia - Dari banyaknya daratan, terdapat beberapa tempat yang terpencil di dunia. Salah satunya adalah Saint Helena yang ternyata menyimpan sejarah kelam sebagai tempat pengasingan untuk panglima militer dan kaisar Prancis, Napoleon Bonaparte.
Napoleon merupakan orang yang pernah menaklukkan hampir seluruh wilayah Eropa. Termasuk Belanda yang kemudian menjajah Indonesia selama lebih dari 300 tahun.
Saint Helena sendiri terletak cukup jauh di tengah Atlantik Selatan. Sebelum 2017, butuh waktu enam hari dengan kapal laut dari Afrika Selatan untuk menuju lokasi tersebut.
Namun kini, penerbangan langsung dari Afrika Selatan telah dibuka. Anda perlu 6 jam untuk bisa menuju Saint Helena.
Pilihan Redaksi
|
Pulau tersebut berada 800 meter dari permukaan laut. Udaranya sangat segar dengan tambahan sensasi rasa asin dari Atlantik Selatan.
Bahkan Charles Darwin diketahui memuji Saint Helena. Dia yang sampai di sana tahun 1836 menyebut lokasi itu sangat luar biasa.
Saint Helena juga dipenuhi banyak flora dan fauna. Pulau seluas San Fransisco itu memiliki 500 spesies flora dan fauna endemik.
Lokasinya berada di episentrum kawasan lindung laut seluas 445 kilometer persegi. Perairan Saint Helena menjadi rumah bagi sejumlah hewan yakni penyu hijau, ikan pari setan, hiu martil dan tempat migrasi paus bungkuk.
Bahkan Anda bisa saja melihat segerombolan lumba-lumba tutul pantropis dan hiu paus yang berenang di dekat Saint Helena.
"Dari November hingga Maret, pulau kami mengalami salah satu fenomena yang langka, sekumpulan hiu paus jantan dan betina dewasa," kata manajer proyek konservasi laut di Saint Helena National Trust, Kenickie Andrews, dikutip dari Vogue.
Fenomena itu menawarkan kesempatan banyak peneliti melakukan studi untuk perilaku para spesies. Bukan hanya itu, mereka dapat mempelajari potensi mengembakbiakkan para hewan.
Para peneliti memiliki kesempatan pula untuk mengembangkan ekowisata. Namun dengan kehati-hatian dan tidak ada sentuhan manusia, jarak aman dan waktu interaksi yang terbatas.
Sementara itu, Saint Helena hanya dihuni 4.000 orang saja. Mereka berupaya memenuhi kebutuhan makanannya sendiri dengan menanam sayuran atau pohon buah.
(fab/fab)