
Pulau Paling Terpencil di Bumi Dihuni Penguasa Dunia, Ini Lokasinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Bumi tempat manusia tinggal terdiri dari daratan dan lautan yang sangat luas. Di antaranya, ada tempat-tempat yang masuk kategori terpencil.
Salah satunya, Saint Helena, digadang-gadang sebagai pulai paling terpencil di dunia. Ternyata, Saint Helena pernah dihuni Napoleon Bonaparte, panglima militer dan kaisar asal Prancis.
Nama Napoleon Bonaparte sangat krusial dalam sejarah Eropa. Di abad ke-19, ia menaklukkan hampir seluruh wilayah Eropa, termasuk Belanda yang sedang menjajah Indonesia pada 1806.
Saint Helena dikenal sebagai tempat Napoleon Bonaparte diasingkan dan kemudian meninggal. Letak Saint Helena mencapai 2.000 kilometer dari Afrika atau hampir setengahnya menuju Brasil.
Butuh perjalanan panjang jika ingin menuju Saint Helena. Sebelum 2017, Saint Helena bisa dikunjungi menggunakan kapal laut selama enam hari dari Afrika Selatan.
Setidaknya kini pulau tersebut bisa diakses menggunakan penerbangan 6 jam dari lokasi yang sama. Saint Helena berada 800 meter dari permukaan laut.
Udaranya sangat segar dengan tambahan sensasi rasa asin dari Atlantik Selatan. Charles Darwin dikatakan pernah pula mengunjungi Saint Helena dan menyebut pulau tersebut luar biasa.
Charles Darwin sampai di Saint Helena pada 1836. Vogue mencatat pulau sebesar San Fransisco tersebut merupakan tempat bagi lebih dari 500 spesies flora dan fauna endemik atau 25 kali lebih banyak per kilometer persegi dari kepulauan Galapagos.
Selain itu, lokasinya berada di episentrum kawasan lindung laut seluas 445 kilometer persegi. Perairan Saint Helena jadi rumah untuk penyu hijau, ikan pari setan, hiu martil, dan tempat migrasi bagi paus bungkuk.
Bahkan dengan mudah menemukan segerombolan lumba-lumba tutul pantropis dan hiu paus di sana.
"Dari November hingga Maret, pulau kami mengalami salah satu fenomena yang langka, sekumpulan hiu paus jantan dan betina dewasa," kata manajer proyek konservasi laut di Saint Helena National Trust, Kenickie Andrews, dikutip dari Vogue, Kamis (3/7/2025).
Fenomena itu, menawarkan kesempatan para peneliti untuk mempelajari perilaku spesies tersebut. Termasuk potensi untuk mengembakbiakan para hewan.
Belum lagi kesempatan untuk mengembangkan ekowisata. Dengan catatan, semua dilakukan dengan kehati-hatian dan tidak ada sentuhan, jarak aman dan waktu interaksi yang terbatas.
Sementara itu, Saint Helena yang berisi 4.000 orang berupaya memenuhi makanannya sendiri. Sebagian besar rumah dilaporkan menanam sayuran atau pohon buah dalam taman kecil.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
