Pengganti Starlink Makin Kencang Kejar Setoran Sampai 2026

Redaksi, CNBC Indonesia
12 August 2025 20:20
Roket Atlas V milik United Launch Alliance lepas landas membawa satelit jaringan internet Project Kuiper milik Amazon dari Cape Canaveral Space Force Station di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Senin (28/4/2025). (REUTERS/Steve Nesius)
Foto: REUTERS/Steve Nesius

Jakarta, CNBC Indonesia - Starlink milik Elon Musk selama ini mendominasi pasar internet berbasis satelit. Namun, pesaingnya mulai banyak bermunculan dari China hingga Eropa.

Selain itu, Amazon yang merupakan sesama raksasa teknologi asal AS juga makin kencang meluncurkan satelit untuk menggelar jaringan internet serupa Starlink.

Amazon baru saja meluncurkan satelit internet baru ke orbit rendah Bumi (LEO) pada Senin (11/8) waktu setempat. Peluncuran itu dibantu oleh roket Falcon 9 milik SpaceX yang menaungi Starlink.

Sebelumnya, empat upaya peluncuran satelit Amazon terhalang oleh cuaca buruk.

Peluncuran pada Senin ini menandai misi Kuiper ke-4. Secara total, Amazon sudah memiliki 102 satelit di orbit, dikutip dari CNBC International, Selasa (12/8/2025).

Roket Falcon 9 berangkat dari Cape Canaveral, Florida, pada pukul 08.35 pagi waktu setempat. Sekitar 1 jam setelah meluncur, SpaceX mengonfirmasi 24 satelit Kuiper milik Amazon sukses mengorbit.

Misi ini tadinya dijadwalkan pada Kamis pekan depan. Namun, SpaceX terpaksa menunda hingga pekan ini karena hujan.

Ini adalah kali kedua Amazon meminta bantuan SpaceX milik Elon Musk untuk membawa satelitnya ke orbit rendah Bumi.

Saat ini, Starlink masih menjadi penyedia internet satelit yang dominan. Konstelasinya berjumlah sekitar 8.000 satelit dan melayani 5 juta pelanggan di seluruh dunia.

Amazon menggenjot peluncuran satelit Kuiper ke antariksa demi memenuhi tenggat yang ditetapkan Komisi Komunikasi Federal (FCC).

Sebagai informasi, FCC meminta Amazon menggelar 1.600 satelit di orbit hingga Juli 2026 mendatang, dengan konstelasi penuh 3.236 satelit pada Juli 2029.

Amazon telah memesan 83 peluncuran satelit, termasuk 3 di antaranya dengan bantuan SpaceX.

Meski masih dalam tahap awal membangun konstelasi, Amazon telah meneken kesepakatan dengan beberapa negara untuk menggelar layanan komersilnya pada akhir tahun ini.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Komdigi Ajak Saingan Starlink Masuk RI, Bosnya Nyaris Sekaya Elon Musk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular