Fenomena Rojali dan Rohana Serbu Mal, Bos ShopeePay Bilang Begini

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
12 August 2025 14:33
Ilustrasi Shopee. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana/File Photo)
Foto: Ilustrasi Shopee. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya) belakangan viral di media sosial. Istilah ini digunakan untuk menyebut perilaku konsumen yang datang ke toko atau pusat perbelanjaan hanya untuk melihat-lihat atau bertanya, tanpa melakukan pembelian.

Menanggapi fenomena tersebut, President Director ShopeePay Indonesia, Eka Nilam Dari, menilai perilaku ini bukan hal baru dan wajar saja terjadi di dunia belanja.

"Kalau saya pribadi ya, kita kalau belanja kan emang nggak harus langsung beli kan. Jadi sebenarnya sah-sah saja, wajar-wajar aja. Apalagi ibu-ibu disini kan, kita datang, ada juga istilah dulu kan window shopping," ujar wanita yang akrab disapa Lala itu saat Media Gathering di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

"Window shopping ya emang liat-liat doang, belum tentu harus beli," imbuhnya.

Menurutnya, Rojali dan Rohana hanyalah bentuk kreativitas masyarakat dalam memberi nama pada perilaku lama. Namun, ShopeePay melihat fenomena ini tidak memiliki korelasi langsung terhadap pertumbuhan bisnis maupun ekonomi digital.

"Untuk kami, secara bisnis ataupun secara marketing, bagaimana kita bisa menghadirkan fitur-fitur yang membantu para pengguna kita untuk bertransaksi lebih mudah, lebih nyaman," kata Lala.

Selama Shopee Pay bisa memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan efektif, fenomena seperti Rojali atau Rohana tidak menjadi masalah.

President Director ShopeePay Indonesia, Eka Nilam Dari (kanan) saat Media Gathering di Jakarta, Selasa (12/8/2025). (CNBC Indonesia/Intan)Foto: President Director ShopeePay Indonesia, Eka Nilam Dari (kanan) saat Media Gathering di Jakarta, Selasa (12/8/2025). (CNBC Indonesia/Intan)
President Director ShopeePay Indonesia, Eka Nilam Dari (kanan) saat Media Gathering di Jakarta, Selasa (12/8/2025). (CNBC Indonesia/Intan)

"Kita hadirkan promo-promo menarik supaya transaksi mereka juga jadi lebih efisien," terangnya.

"Dan pastinya juga memperbesar lagi network ataupun kerjasama kita dengan berbagai macam kategori di sektor layanan manapun di Indonesia ini," sambungnya.

Ia mencontohkan program Festival Serba Murah yang diyakini dapat mendorong bisnis sekaligus pengalaman belanja pengguna.

"Jadi mau nanti di luar ada fenomena rojali kek, rohanah kek, apapun itu yang penting selama kita bisa memberikan pengalaman yang lebih menarik dan lebih nyaman untuk para pengguna kita." pungkasnya.

Terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Budi Primawan mengatakan trafik tinggi tetapi tidak belanja juga terjadi di e-commerce. Ia mengatakan banyak konsumen kerap mencari produk dan membandingkannya, sebelum memutuskan untuk belanja.

"Banyak konsumen yang sering browsing, sering membandingkan, lalu menunggu promo atau pertimbangan sebelum checkout-mirip dengan fenomena di mall," kata Budi kepada CNBC Indonesia beberapa saat lalu.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Gratis Ongkir, Belanja Makin Hemat Pakai ShopeeVIP!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular