
Perang Menggila, Ini Senjata Baru Amerika Melawan China

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Donald Trump secara resmi menambahkan tiga raksasa AI yang terdiri dari ChatGPT milik OpenAI, Gemini dari Google, dan Claude milik Anthropic ke dalam daftar vendor resmi yang bisa digunakan oleh lembaga-lembaga pemerintah AS.
Langkah ini diumumkan General Services Administration (GSA), lembaga pengadaan pusat pemerintah AS. Ketiga model AI itu kini bisa langsung diakses lembaga federal melalui platform kontrak resmi yang telah disediakan.
Kebijakan ini merupakan bagian blueprint AI baru yang dirilis pada 23 Juli lalu. Isinya bukan hanya mempercepat adopsi AI di instansi pemerintah, tetapi juga melonggarkan aturan dan membuka keran ekspor teknologi AI AS ke negara-negara sekutu.
"Lembaga-lembaga federal akan mengeksplorasi berbagai solusi AI, mulai dari asisten riset sederhana berbasis model bahasa besar, hingga aplikasi yang sangat khusus dan disesuaikan dengan misi tertentu," ujar GSA dalam pernyataan dikutip dari Reuters, Kamis (7/8/2025).
GSA juga menegaskan hanya akan mendukung model-model AI yang mengedepankan kebenaran, akurasi, transparansi, dan bebas dari bias ideologis.
Dengan adopsi resmi ChatGPT, Gemini, dan Claude, AS memperkuat posisinya dalam perlombaan global AI. Inisiasi ini menjadi 'senjata' strategis baru AS untuk melawan dominasi teknologiĀ AI China.
Trump sendiri menyebut persaingan AI sebagai pertarungan yang akan menentukan penguasa abad ke-21. Pemerintahannya kini mendorong sekitar 90 kebijakan baru, termasuk perluasan ekspor perangkat lunak dan perangkat keras AI, serta pelonggaran aturan negara bagian yang dianggap menghambat pertumbuhan AI.
Langkah Trump ini menjadi perubahan drastis dari kebijakan mantan Presiden Joe Biden, yang lebih membatasi penyebaran teknologi AI, terutama chip AI kelas atas, demi menjaga keamanan global
Biden juga sempat menerbitkan aturan ketat yang mewajibkan pengawasan ketat atas dampak AI terhadap publik serta melarang penyalahgunaan AI untuk misinformasi. Namun, banyak dari kebijakan itu kini telah dicabut oleh pemerintahan Trump.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Senjata Baru China yang Bikin Amerika Ketakutan
