Startup Kemarin Sore Tiba-tiba Ubah Masa Depan Dunia

Redaksi, CNBC Indonesia
Rabu, 30/07/2025 14:40 WIB
Foto: Robot AI Skild. (Dok. Skild.AI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup robotik Skild AI baru beroperasi sejak 2023, tetapi ambisinya besar untuk mengubah dunia. Startup tersebut dibekingi raksasa e-commerce Amazon dan raksasa investasi multinasional SoftBank.

Pada pekan ini, Skild AI menghebohkan industri teknologi setelah meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) dasar yang dirancang untuk menjalankan berbagai macam robot, mulai dari robot perakitan di manufaktur hingga robot serupa manusia (humanoid).


Model yang dinamai 'Skild Brain' tersebut memungkinkan robot untuk berpikir, menavigasi, dan merespons layaknya manusia. Jadi, robot tak cuma menjalankan tugas berdasarkan perintah. Hal ini dapat mengubah lanskap masa depan dunia. Robot akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi bagi bisnis, tetapi di saat bersamaan berpotensi mendisrupsi pekerjaan manusia. 

Peluncuran Skild Brain terjadi dalam momentum yang tepat, di tengah dorongan yang lebih luas untuk membangun robot humanoid yang mampu melakukan tugas yang lebih beragam daripada mesin serbaguna yang saat ini ditemukan di pabrik.

Dalam video demonstrasi, robot bertenaga Skild diperlihatkan menaiki tangga, menjaga keseimbangan setelah didorong, dan mengambil objek di lingkungan yang berantakan. Tugas-tugas itu memerlukan penalaran spasial dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang masih jarang ditemukan di pasaran saat ini.

Skild AI mengklaim modelnya dilengkapi batasan daya secara otomatis untuk mencegah robot menerapkan kekuatan yang tidak aman. Skild AI melatih modelnya menggunakan episode simulasi dan video aksi manusia, lalu menyempurnakannya menggunakan data dari setiap robot yang menjalankan sistem.

Para pendiri, Deepak Pathak dan Abhinav Gupta, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa pendekatan ini membantu mengatasi masalah kelangkaan data yang unik bagi robotika.

"Tidak seperti bahasa atau penglihatan, tidak ada data untuk robotika di internet. Jadi, Anda tidak bisa begitu saja menerapkan teknik AI generatif ini," ujar Pathak, yang menjabat sebagai CEO, dikutip dari Reuters, Rabu (30/7/2025).

Robot yang digunakan oleh pelanggan memberikan data kembali ke Skild Brain untuk mengasah keterampilannya, menciptakan "otak bersama" yang sama, kata Gupta, yang sebelumnya mendirikan laboratorium robotika Meta Platforms di Pittsburgh.

Klien Skild termasuk LG CNS yang merupakan divisi solusi TI dari LG Group, serta mitra lain yang tidak disebutkan namanya di bidang logistik dan aplikasi industri lainnya.

Tidak seperti software yang dapat diskalakan dengan cepat, robotika membutuhkan penerapan fisik, yang membutuhkan waktu. Kendati demikian, pendekatan Skild memungkinkan robot untuk menambahkan kemampuan baru di berbagai industri dengan cepat, kata Raviraj Jain, mitra di Lightspeed Venture Partners, investor startup tersebut.

Startup 'kemarin sore' yang baru berdiri selama 2 tahun ini telah merekrut banyak talenta dari Tesla, Nvidia, dan Meta. Skild AI juga telah mengantongi pendanaan seri A senilai US$300 juta pada tahun lalu. Pendanaan itu membuat valuasinya mencapai US$1,5 miliar.

Investornya antara lain Menlo Ventures, Khosla Ventures, Sequioia Capital, serta pendiri Amazon Jeff Bezos.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Cuan & Tak Bakar Uang, Kunci Startup Tarik Investasi 2025