
Raja Mafia Streaming Ilegal Dipenjara, Segini Kerugiannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan streaming ilegal yang memuat konten-konten bajakan menjadi momok di tengah masyarakat. Di satu sisi, platform bajakan kerap memberikan akses yang lebih murah untuk menikmati hiburan.
Namun, ada banyak mudaratnya. Layanan streaming ilegal bisa membunuh industri streaming resmi yang harus mengeluarkan uang untuk lisensi atau produksi konten orisinil.
Selain itu, layanan streaming ilegal juga kerap disisipi malware berbahaya yang bisa menguras rekening pengguna.
Baru-baru ini, operator Jetflicks yang merupakan salah satu layanan streaming ilegal terbesar akhirnya ditangkap. Hakim federal menjatuhkan hukuman beragam bagi 5 pria asal Nevada yang menjalankan Jetflicks.
Kelima pelaku sudah menjalani persidangan selama 14 hari pada Juni 2024 silam. Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengatakan Jetflicks merupakan kasus pembajakan internet terbesar.
"Ini juga merupakan persidangan pertama untuk kasus streaming ilegal," kata perwakilan DOJ, dikutip dari The Record, Kamis (24/7/2025).
Pada Selasa (22/7), DOJ mengatakan hakim federal menjatuhkan hukuman 7 tahun penjara bagi Kristopher Lee Dallmann (42) yang merupakan salah satu pelaku. Ia dituduh melakukan konspirasi pelanggaran hak cipta, pencucian uang, dan pelanggaran lainnya.
Keempat pelaku lainnya juga dikenakan hukuman atas konspirasi pelanggaran hak cipta. Namun, waktu penjara yang ditetapkan berbeda-beda.
Peter H. Huber (67) akan menghabiskan 18 bulan di penjara, Jared Edward Jaurequi (44) menjadi tahanan rumah 180 hari, Felipe Garcia (43) mendapat masa percobaan 3 tahun dengan 48 hari di penjara. Semua pelaku berbasis di Las Vegas.
Penjabat Asisten Jaksa Agung Matthew Galeotti mengatakan Jetflicks menghasilkan jutaan dolar keuntungan kriminal, dan merugikan ribuan perusahaan dan individu AS yang memiliki hak cipta atas konten-konten yang ditayangkan tanpa menerima kompensasi sepeser pun.
Jaksa mengatakan Dallmann meraup keuntungan jutaan dolar dan memperkirakan nilai pelanggaran hak cipta dalam kasus ini mencapai US$37,5 juta (Rp610 miliar).
"Dengan membangun dan menjalankan salah satu layanan streaming ilegal terbesar di AS, orang-orang ini tidak hanya mencuri dari kreator konten dan layanan streaming yang sah, tetapi juga merusak integritas ekonomi dan supremasi hukum kita," kata Asisten Direktur FBI Jose Perez.
Kelima pria tersebut menggunakan software otomatis untuk terus-menerus menjelajahi internet dan mencari konten yang dapat mereka hosting. Sistem itu akan mengunduh, memproses, dan menyimpan konten tersebut sebelum menyediakannya bagi ribuan pelanggan berbayar Jetflicks di AS dan Kanada.
Dalam banyak kasus, episode-episode ditayangkan hanya satu hari setelah ditayangkan atau tersedia di situs streaming resmi.
Para terpidana menjalankan berbagai peran, mulai dari membuat kode, memprogram, serta mendesain situs, sekaligus memberikan bantuan teknis dan dukungan pelanggan.
DOJ awalnya mendakwa delapan pria atas kasus Jetflicks, tetapi berhasil mencapai kesepakatan pembelaan dengan Darryl Polo, sosok yang juga mengelola situs streaming ilegal bernama iStreamItAll dan mendapat hukuman hampir 5 tahun penjara. Luis Villarino juga sebelumnya mengaku bersalah dan menjalani hukuman 12 bulan.
Keduanya dijatuhi hukuman pada tahun 2021 sebelum kasusnya dipindahkan ke Nevada. Seorang pria lainnya, Yoany Vaillant, diadili secara terpisah dari kelima pria Las Vegas tersebut dan dinyatakan bersalah November lalu. Ia akan divonis pada 4 September 2025 mendatang.
DOJ dan lembaga penegak hukum Eropa telah meningkatkan upaya mereka dalam menindak situs-situs pembajakan di internet. Pekan lalu, FBI menutup beberapa situs web yang digunakan para gamer untuk mengunduh game-game populer secara ilegal untuk platform seperti Nintendo Switch dan PlayStation 4.
Pada November lalu, dua bersaudara didakwa karena menjalankan situs streaming olahraga ilegal 247TVStream. Operator di balik situs streaming olahraga ilegal lainnya, HeHeStreams, didakwa pada tahun 2021, sementara pejabat Jerman menutup salah satu situs streaming film ilegal terpopuler tahun lalu.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Yusuf Islam Sampai Damon Albarn Rilis Album Tanpa Musik, Ini Isinya
