Tesla Hancur Lebur, Elon Musk Mendadak Buka Restoran

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 July 2025 15:25
Tesla Diner. (Tangkapan layar Elon Musk / X)
Foto: Tesla Diner. (Tangkapan layar Elon Musk / X)

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk mulai banting setir merambah bisnis kuliner. Mendadak ia memamerkan restoran barunya Tesla Diner di 7001 Santa Monica Blvd, Hollywood, California, Amerika Serikat (AS).

Musk mengumumkan restoran baru itu melalui akun X resminya. Dalam video pendek, diperlihatkan bentuk luar dari restoran Tesla tersebut.

Restoran tersebut memiliki beberapa meja yang diletakkan di bagian luar lantai dua. Gedungnya juga cukup futuristik dibandingkan bangunan-bangunan lain di sekitarnya.

Di lokasi itu juga dilengkapi supercharger dari Tesla. Jadi pengguna bisa menggunakannya sambil menikmati makanan dari restoran.

Dalam unggahannya, Musk menyebutnya dengan 'island' atau pulau. Makanannya juga diklaim lezat, suasana yang menyenangkan dan hiburan.

Musk menjanjikan akan memperluas restoran itu ke wilayah lain di dunia. Namun dengan syarat, restorannya ini bisa sukses.

"Jika restoran retro-futuristik kami sukses, yang saya rasa akan terjadi, @Tesla akan menyediakannya di kota besar di seluruh dunia, dan di lokasi Supercharger pada rute jarak jauh," kata Musk dalam unggahannya.

Mengutip Digital Trends, restoran tersebut dibangun dalam waktu empat tahun. Baru pada 2023, pemerintah kota Los Angeles memberi izin membangun restoran pertama dan dua tahun kemudian siap dibuka.

Restoran tersebut memiliki berbagai menu seperti burger, sayap ayam, hot dog, kentang goreng, hingga milkshake. Selain itu juga dilengkapi dengan 80 Tesla Supercharger V4.

Selain itu, pengguna mobil bisa menghubungkan audio dan video dari layar raksasa di restoran ke speaker dan layar mobil. Pemesanan makanan dapat pula dilakukan melalui layar infotainment Tesla.

Tesla Makin Terpuruk

Kehadiran Tesla Diner datang saat keadaan perusahaan makin terpuruk. Pengiriman mobil, yang menjadi bisnis utamanya, mengalami penurunan 14% pada Q2-2025 menjadi 384.122 unit.

Janji Tesla untuk menghadirkan mobil listrik murah juga tak pernah dipenuhi. April lalu, perusahaan mengumumkan menunda penjualan Model Y versi terjangkau.

Kemunculan Cybertruck yang jadi peluncuran besar terakhir Tesla, juga tak begitu diminati banyak orang. Harganya dipatok mulai US$60 ribu atau Rp 987 juta.

Kinerja perusahaan tak begitu membaik. Sepanjang tahun lalu kinerjanya menurun 1% dan pada Q1-2025 merosot hingga 13% dibandingkan tahun sebelumnya dan mencapai 20% pada Q1-2023.

Kejatuhan bisnis Tesla datang saat minat konsumen mengenai mobil listrik memang sedang jatuh ke level terendah sejak 2019. Tercatat hanya 16% orang dewasa di AS yang berniat membeli mobil listrik atau turun dari 25% pada 2022 lalu.

Alasan tren ini cukup beragam. Misalnya harga mobil yang mahal, kecemasan jangkauan, dan kekhawatiran perbaikan baterai mobil yang sulit dan biaya tinggi.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tesla Dikabarkan Cari Pengganti Elon Musk, Ini Kata Direksinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular