
Ketahuan Kerja di Amerika, Orang China Langsung Diusir

Jakarta, CNBC Indonesia - Microsoft ketahuan mempekerjakan programmer di China untuk mengelola sistem komputer cloud yang digunakan oleh Departemen Pertahanan AS. Kini, Microsoft menyatakan mereka telah mengubah sistem internal agar kejadian serupa tak terulang.
Peran warga China dalam pengelolaan sistem cloud milik Pentagon diungkap oleh laporan dari media Pro Publica.
Microsoft ternyata menggunakan sistem yang bergantung kepada "pengawal digital" untuk mengawasi programmer yang berdomisili di China. Orang yang mengawasi pekerja di China adalah warga negara AS dengan izin dan akses dari pemerintah.
Namun, Pro Publica menemukan banyak pegawai digital yang tidak memiliki keahlian untuk memantau aktivitas pekerja di China.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth merespons laporan dari Pro Publica lewat unggahan di media sosial X. "Programmer asing, dari negara lain termasuk China, seharusnya tidak diizinkan untuk mengelola atau mengakses sistem Pentagon," kata Hegseth.
Pada Jumat, Chief Communications Officer Microsoft, Frank X. Shaw menyatakan Microsoft telah membuat beberapa perubahan terkait layanan untuk Microsoft.
"Sebagai respons terkait insinyur asing yang diawasi AS, Microsoft telah membuat perubahan atas dukungan kami kepada konsumen Pemerintah AS untuk memastikan tidak ada tim asal China yang menyediakan dukungan teknis untuk cloud dan layanan lain milik Departemen Pertahanan AS."
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Microsoft Guyur Indonesia Rp 27 Triliun, Lapor ke Menkomdigi
