FOTO

Potret Demo Ojol di Monas, Tolak Status Pegawai dan Potongan 10%

CNBC Indonesia/Tri Susilo, CNBC Indonesia
Kamis, 17/07/2025 15:28 WIB

Sejumlah pengemudi ojek online melakukan demo pada hari ini Kamis (17/7/2025). Mereka membawa tiga tuntutan untuk unjuk rasa hari ini.

1/8 Sejumlah pengemudi ojek online melakukan demo pada hari ini di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah pengemudi ojek online melakukan demo pada hari ini di Jakarta, Kamis (17/7/2025). Demonstrasi dilakukan oleh Unit Reaksi Cepat (URC) di bundaran patung kuda, Jakarta. Jenderal Lapangan, Achsanul Solichin, mendengarkan pihaknya ingin menyampaikan pendapat dan suaranya pada permasalahan di dunia ojek online. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

2/8 Sejumlah pengemudi ojek online melakukan demo pada hari ini di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Setelah mendengar dan memahami permasalahan yang tengah terjadi di dunia ojek online saat ini kembali hati nurani para URC terpanggil untuk bersatu bergerak menyuarakan suara hati URC sebagai kontribusi positif terhadap permasalahan ojek online," kata dia dalam keterangannya, dikutip Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

3/8 Sejumlah pengemudi ojek online melakukan demo pada hari ini di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Mereka merumuskan tiga tuntutan yang tertuang dalam Tritura URC. Salah satunya adalah menolak status ojol menjadi buruh atau pekerja. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

4/8 Sejumlah pengemudi ojek online melakukan demo pada hari ini di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Selain itu menolak opini mengenai permintaan potongan driver hanya 10% dari penghasilan. Terakhir adalah meminta presiden Prabowo Subianto untuk mengeluarkan Perppu sebagai payung hukum ojek online dengan begitu bisa ada kesamaan antar semua Kementerian terkait. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

5/8 Sejumlah pengemudi ojek online melakukan demo pada hari ini di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dua permintaan terkait status driver dan potongan pada pengemudi sudah sering dibicarakan baik dari beberapa asosiasi ojol, pihak aplikator, dan pemerintah. Kini, potongan kepada pihak driver diberikan sebanyak 20%. Namun sejumlah pengemudi ada yang meminta menurunkan hingga 10%. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

6/8 Sejumlah pengemudi ojek online melakukan demo pada hari ini di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sementara itu bahasan terkait pengemudi dijadikan pegawai juga terus bergulir. Di Indonesia sendiri, hubungan antara perusahaan penyedia layanan dan pengemudi adalah mitra. Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abdurahaman buka suara soal polemik tersebut. Dia mengungkapkan rencananya memasukan driver ojol sebagai UMKM dibandingkan pekerja. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

7/8 Sejumlah pengemudi ojek online melakukan demo pada hari ini di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Karena saat mereka dijadikan pekerja, hanya akan mengakomodasi 15-20% saja dari total yang sekarang. Karena profesi yang dijalankan sekarang sebagai pekerja paruh waktu dan banyak dari mereka tidak memiliki pendidikan yang memadai. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

8/8 Sejumlah pengemudi ojek online melakukan demo pada hari ini di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sementara menjadi UMKM, para driver akan mendapatkan insentif pemerintah dari subsidi BBM hingga gas LPG. "Satu-satu jalannya adalah di-treatment sebagai UMKM, bisa mendapatkan insentif yang diberikan pemerintah," kata Maman ditemui bulan Juni lalu. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)