Pengemudi ojek online (Ojol) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Massa demonstrasi ini diikuti berbagai Asosiasi Pengemudi Ojol membawa sejumlah tuntutan yang disampaikan saat aksi berlangsung. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Salah satu tuntutan mereka dalam aksi bertajuk "205" ini adalah meminta potongan aplikasi tak lebih dari 10% karena dinilai memberatkan dan menguntungkan pihak aplikator. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Nampak terkihat juga berbagai poster dan spanduk bertuliskan tuntutan para pegemudi ojol. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Massa aksi juga mendesak Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi untuk turun langsung menemui mereka dan menyatakan komitmennya menyetujui tuntutan tersebut. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Unjuk rasa ini sekaligus menagih ketegasan pemerintah selaku regulator untuk bertindak atas pelanggaran regulasi yang dilakukan sejak 2022. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pengemudi Ojol merasa menjadi korban dari potongan tidak wajar yang dikenakan oleh perusahaan aplikator, yang dalam banyak kasus mencapai lebih dari 20% per transaksi, bahkan ada yang lebih 70% potongan aplikator. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Para peserta aksi berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas dalam melindungi para pekerja transportasi daring melalui kebijakan konkret yang berpihak pada keadilan ekonomi. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)