Ilmuwan Temukan Lokasi Pesawat MH370 Setelah Hilang Satu Dekade

Redaksi, CNBC Indonesia
12 July 2025 06:45
FILE - In this March 31, 2014 file photo, the shadow of a Royal New Zealand Air Force P3 Orion is seen on low level cloud while the aircraft searches for missing Malaysia Airlines Flight MH370 in the southern Indian Ocean, near the coast of Western Australia. An independent investigation report released Monday, July 30, 2018,  more than four years after Malaysia Airlines Flight 370 disappeared highlighted shortcomings in the government response that exacerbated the mystery.(AP Photo/Rob Griffith, File)
Foto: AP/Rob Griffith

Jakarta, CNBC Indonesia - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines Penerbangan 370 (MH370) pada 8 Maret 2014 menjadi salah satu insiden penerbangan paling misterius yang pernah ada.

Sudah lebih dari satu dekade pasca kejadian, tetapi belum ditemukan puing-puing pesawat yang membawa 239 penumpang dan kru untuk bertolak dari Kuala Lumpur ke Beijing. 

Ada banyak teori yang beredar, tetapi keabsahannya belum bisa dipastikan. Beberapa saat lalu, ilmuwan Australia Vincent Lyne mengklaim telah memecahkan misteri hilangnya pesawat MH370.

Ia mengatakan lokasi pesawat tenggelam di perairan Samudra Hindia. Lyne yang merupakan periset tambahan di Institute for Marine and Antarctic Studies di University of Tasmania mengumumkan penemuannya di LinkedIn dengan judul postingan 'Mystery of MH370 Solved by Science' (Misteri MH370 Dipecahkan Sains).

Teorinya berpusat pada lubang sedalam 20.000 kaki di Broken Ridge, yakni dataran besar di dasar Samudra Hindia bagian tenggara, dikutip dari Newsweek, Sabtu (12/7/2025).

Menurut Lyne, sang pilot Zaharie Ahmad Shah, sengaja menerbangkan pesawat di area remot bawah laut yang terpencil dan terjal. Manurut Lyne lanskap lokasi tersebut 'sempurna' sebagai tempat 'menghilangkan' pesawat.

"Temuan ini mengubah narasi hilangnya MH370," kata Lyne.

Ia yakin kecelakaan MH370 bukan hasil dari habisnya bahan bakar, tetapi kelalaian dalam kalkulasi dan kontrol pesawat.

Lebih lanjut, ia mengklaim penemuan lokasi MH370 berasal dari persimpangan garis bujur Bandara Penang dengan jalur penerbangan dari simulator pilot. Rute itu sebelumnya dianggap "tidak relevan" oleh FBI dan penyelidik lainnya, kata Lyne.

"Lokasi itu perlu diverifikasi sebagai prioritas tinggi," kata Lyne.

"Soal akan dicari lebih lanjut atau tidak terserah petugas dan perusahaan pencarian. Namun, menurut sains, kita tahu kenapa pencarian sebelumnya gagal," Lyne melanjutkan.

Penemuan Lyne diumumkan pasca 10 tahun MH370 hilang pada 2024 lalu. Tim pencarian sudah melakukan penyelidikan sejauh 120.000 kilometer persegi area Samudra Hindia.

Namun, tak ditemukan tanda-tanda puing pesawat atau keberadaan pesawat. Hal ini menjadi misteri yang tak terpecahkan selama bertahun-tahun. 

Pencarian Terbaru Ditangguhkan

Pada akhir 2024 lalu, pemerintah Malaysia menyetujui pencarian MH370 oleh firma pencarian maritim Ocean Infinity.

Laman pendeteksi laut Marinetraffic.com menunjukkan pesawat Ocean Infinity berada di samudra Hindia selatan pada 23 Februari 2025.

Ocean Infinity sepakat untuk melakukan pencarian itu dengan basis 'tak ketemu, tak bayar'.

Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan pemerintah akan meneken kontrak pencarian untuk 18 bulan.

Ocean Infinity akan menerima US$70 juta jika ditemukan puing-puing pesawat yang bisa diverifikasi. Pencarian itu meliputi area 15.000 kilometer persegi. 

Namun, tak sampai 18 bulan, pemerintah Malaysia mengumumkan penangguhan untuk pencarian MH730 pada April 2025, dikutip dari Aljazeera. 

"Bukan musimnya," kata Loke. 

Loke mengatakan pencarian akan dilanjutkan kembali pada akhir 2025 ini. Kita tunggu saja kabar selanjutnya!


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular