Penipuan WhatsApp Korbannya Banyak, Kenali Modus Terbaru di RI

Redaksi, CNBC Indonesia
02 July 2025 18:45
Men pose with smartphones in front of displayed Whatsapp logo in this illustration September 14, 2017. REUTERS/Dado Ruvic
Foto: Logo Whatsapp (REUTERS/Dado Ruvic)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - WhatsApp merupakan salah satu aplikasi populer yang kerap digunakan oleh warga RI untuk berinteraksi secara online. 

Namun, popularitas WhatsApp kerap dimanfaatkan para penipu online untuk menjerat korban. Untuk itu, Anda harus mengetahui berbagai modus penipuan yang marak beredar.

Dengan begitu, risiko untuk terjerat dalam jebakan penipu bisa diminimalisir. Umumnya, para penipu WhatsApp berupaya untuk menguras uang korban atau mendapatkan data pribadi.

Kebanyakan mereka akan mengirimkan file APK ke banyak akun WhatsApp secara acak. Tujuannya, pengguna WhatsApp akan mengklik dan mengunduh aplikasi jahat ke dalam ponselnya.

Selain WhatsApp, penipuan juga kerap terjadi melalui email ataupun aplikasi lain seperti Telegram. Berikut beberapa modus penipuan yang terungkap:

1. Surat Peringatan Pajak

Salah satu modus adalah mengirimkan surat pemberitahuan dari Dirjen Pajak (DJP) melalui email. Biasanya akan dikirimkan melalui email perorangan bukan resmi.

Terdapat link phishing untuk mengambil data pribadi. Anda bisa menghubungi langsung kontak resmi DJP yang tersedia untuk memastikan keaslian pemberitahuan yang dikirimkan.

2. Modus Kurir

Modus ini dilaporkan dikirimkan melalui chat Telegram. Pelaku mengaku dari J&T dan melampirkan file berbentuk apk dengan tulisan LIHAT FOTO PAKET. Mereka yang mengunduh file akan kehilangan uang yang tersimpan di bank dan data pribadi.

3. File Undangan Pernikahan

Para korban akan dikirimi file APK berisi undangan pernikahan dari orang yang tidak dikenal. File atau aplikasi dengan judul Surat Undangan Pernikahan Digital berukuran 6,6 mb, dan diminta untuk membukanya.

4. Surat Tilang Palsu

Surat tilang palsu juga sempat banyak diperbincangkan. File apk berjudul 'Surat Tilang-1.0 apk' dikirimkan dalam chat.

5. Catut MyTelkomsel

Modus lain adalah mencatut nama MyTelkomsel. Korban diminta mengklik file apk dan meminta izin akses ke sejumlah aplikasi, dan foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.

6. Pengumuman dari Bank

Pelaku juga mencoba menarik perhatian dengan mengirimkan pengumuman perubahan tarif transaksi dan transfer bank. Pengguna WhatsApp diminta membuka link yang dikirimkan, padahal itu cara mereka untuk mencuri data.

7. Undangan VCS

Video call sex (VCS) dari nomor tidak dikenal juga jadi salah satu modus penipuan. Mereka disebut akan memeras para korbannya.

8. Kuras Rekening dengan Kode QR

Modus lainnya adalah kombinasi QR dan Quishing. Pelaku memancing korban memindai QR yang diarahkan ke web palsu untuk mendapatkan informasi dan detil pribadi mereka.

Nah, itu dia beragam modus penipuan online yang marak beredar di Indonesia. Ingat untuk selalu waspada dengan kiriman link dari oknum tak dikenal via WhatsApp, Telegram, atau aplikasi lainnya. Semoga informasi ini membantu!


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga RI Bisa Lapor-Cek Pesan Penipu Lewat Aplikasi, Ini Caranya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular