Muncul Pulau Baru dari Bawah Laut, Ilmuwan Ungkap Tanda Kiamat
Jakarta, CNBC Indonesia - Perubahan iklim membawa 'tanda kiamat' bagi Bumi. Salah satu dampak perubahan iklim adalah memicu perubahan permukaan air. Misalnya, suhu yang memanas akan meningkatkan proses penguapan ke udara dan membuat tinggi air menyurut.
Di sisi lain, suhu tinggi juga bisa memicu lelehan gunung es dan membuat permukaan air makin tinggi. Salah satu bentuk perubahan iklim yang mengubah permukaan air tampak di Laut Kaspia.
Laut Kaspia tiba-tiba punya pulau baru. Pulau yang muncul dari laut itu terletak 30 kilometer di barat daya pulau lain bernama Maly Zhemchuzhny.
Laut Kaspia sendiri berada di persimpangan antara Eropa dan Asia. Ini merupakan perairan terdalam yang paling besar dengan luasnya mencapai 371 ribu persegi.
Kantor berita Rusia, TASS mengatakan para ilmuwan menemukan tanda pulau yang belum diberi nama itu lewat citra satelit pada November 2024. Terlihat adanya tumpukan pasir dan sedimen muncul ke permukaan dan mulai mengering.
Peneliti senior di Institut Oseanologi PP Shirshov (IO RAS) Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Stepan Podolyako, menjelaskan alasan kemunculan pulau baru. Ia mengatakan fenomena ini terkait penurunan permukaan air di Laut Kaspia.
"Kemunculan pulau-pulau baru di Laut Kaspia terkait dengan proses siklus fluktuasi jangka panjang pada permukaan air terkurung daratan. Pulau-pulau yang terendam dan muncul ke permukaan terjadi saat penurunan permukaan laut," jelasnya dikutip dari Live Science, Rabu (2/7/2025).
Penurunan air Laut Kaspia bukanlah pertama kali terjadi. Dalam catatan Podolyako pernah terjadi beberapa kali dari 1930-an dan 1970-an serta 2010 lalu.
Para ilmuwan berupaya melakukan ekspedisi langsung ke pulau baru di Laut Kaspia. Namun, ekspedisi yang dilakukan belum bisa mendekati pulau tersebut.
Cuaca buruk dan kondisi perairan dangkal menghalangi mereka untuk mengunjungi secara langsung ke sana meskipun telah berhasil mendekati pulau.
Para ilmuwan tetap berusaha untuk tetap ke sana. mengatakan kemungkinan baru akan terlaksana pada paruh kedua tahun ini.
(fab/fab)