Gunung Berapi Ini Meletus, Muntahkan Emas Hingga Rp 91 Juta per Hari

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 27/06/2025 08:10 WIB
Foto: Gunung Erebus, Antartika pada hari Jumat, 11 November 2016. (AP/Mark Ralston/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah fenomena unik terjadi di Antartika, di mana Gunung Erebus, salah satu gunung api paling aktif di kawasan tersebut memuntahkan emas setiap harinya. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah emas yang dirilis mencapai 80 gram per hari dengan nilai sekitar US$ 6.000 atau Rp 91 jutaan.

Debu emas di gunung tersebut ditemukan menyebar jauh dan luas. Peneliti Antartika mendeteksi semburan debu emas di udara ditemukan hingga 1.000 kilometer dari gunung berapi tersebut, demikian dikutip IFL Science, Jumat (27/6/2025).

Erebus sendiri merupakan salah satu gunung berapi paling ganas di benua ini. Sekaligus gunung berapi aktif tertinggi di Antartika dengan ketinggian puncak 3.794 meter dan gunung berapi aktif paling selatan di Bumi.


Dinamai berdasarkan personifikasi kegelapan dalam mitologi Yunani, konon Gunung Erebus sedang meletus saat Kapten Sir James Clark Ross pertama kali melihatnya pada tahun 1841.

Para peneliti mengamati gunung ini dengan melalui saksama citra satelit raksasa geologi. Dari pengamatan tersebut terlihat sedikit warna merah di kawah puncaknya. Ini adalah danau lava yang sangat panas yang telah menggelembung setidaknya sejak tahun 1972.

Gunung berapi ini secara teratur mengeluarkan semburan gas dan uap. Dalam aktivitas gunung berapi sebelumnya, gunung ini diketahui mengeluarkan bongkahan batu yang sebagian mencair yang dikenal sebagai "bom vulkanik".

Namun anehnya, para ilmuwan menemukan bahwa semburan gasnya mengandung kristal-kristal kecil emas metalik yang ukurannya tidak lebih dari 20 mikrometer.

Gunung berapi ini mungkin paling terkenal karena bencana Gunung Erebus. Pada tanggal 28 November 1979, Pesawat Air New Zealand 901 menabrak sisi gunung dan menewaskan seluruh 257 orang di dalamnya.

Penerbangan tersebut merupakan bagian dari program Air New Zealand yang memungkinkan penumpang melakukan perjalanan dengan penerbangan wisata selama 11 jam dari Auckland ke Antartika dan kemudian kembali ke Selandia Baru.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat