
Subsidi Rp 4,5 Juta, Harga iPhone China Turun Sampai Rp 13 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple bergabung dalam program subsidi pemerintah sehingga konsumen di China bisa membeli iPhone dan perangkat dari Apple lain dengan harga lebih murah.
Melalui pernyataan resmi di situs Apple China, konsumen di Beijing dan Shanghai kini bisa mendapatkan potongan harga hingga 2.000 yuan (setara Rp4,5 juta) untuk sejumlah produk Apple seperti iPhone, iPad, Apple Watch, dan MacBook, asalkan pembelian dilakukan langsung melalui Apple.
Untuk konsumen di Shanghai, subsidi hanya bisa dinikmati bila pembelian dilakukan di delapan toko fisik Apple di kota tersebut. Sementara untuk warga Beijing, subsidi dapat dinikmati melalui pembelian di toko online resmi Apple, asalkan pengiriman dilakukan ke alamat di wilayah ibu kota.
Apple menjelaskan bahwa model iPhone, iPad, dan Apple Watch tertentu yang dibanderol di bawah 6.000 yuan (Rp 13 juta), mendapatkan subsidi maksimal 500 yuan (sekitar Rp 1,1 juta). Sementara diskon hingga 2.000 yuan berlaku untuk model MacBook tertentu.
Meski beberapa produk Apple yang dijual melalui platform e-commerce lokal seperti JD.com dan Taobao milik Alibaba Group sebelumnya sudah termasuk dalam program subsidi.
Pengumuman ini menandai pertama kalinya Apple menawarkan potongan harga lewat kanal ritelnya sendiri di bawah skema subsidi pemerintah, demikian dikutip dari laporan South China Morning Post, Kamis (26/6/2025).
Langkah Apple ini terjadi di tengah prediksi penurunan pengiriman iPhone di China sebesar 1,9% pada tahun 2025, akibat persaingan yang semakin kuat dari produsen smartphone lokal seperti Huawei, serta perlambatan ekonomi yang lebih luas.
Menurut firma riset pasar IDC, tidak masuknya sebagian besar model iPhone dalam skema subsidi untuk produk elektronik di bawah 6.000 yuan menjadi salah satu faktor penurunan proyeksi tersebut.
Sebaliknya, total pengiriman smartphone di China diprediksi tumbuh 3% tahun ini, didorong oleh peningkatan permintaan untuk ponsel Android berkat subsidi pemerintah, menurut IDC.
Pada kuartal pertama 2025, pengiriman iPhone di China anjlok 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Apple menjadi satu-satunya vendor dalam daftar lima besar yang mencatatkan penurunan, menurut laporan IDC yang dirilis Mei lalu.
Sementara itu, pengiriman smartphone Xiaomi melonjak 39,9%, dan Huawei naik 10% pada periode yang sama.
"Pengiriman Apple menurun karena struktur harga premiumnya membuat perusahaan tidak bisa memanfaatkan subsidi," ujar analis IDC Will Wong.
Ia menambahkan, performa Xiaomi didorong oleh subsidi pemerintah yang sangat cocok dengan karakteristik konsumennya yang sensitif terhadap harga.
Skema subsidi nasional ini diluncurkan awal tahun ini untuk mendorong konsumsi domestik. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 15% untuk pembelian smartphone, tablet, dan smartwatch dengan harga di bawah 6.000 yuan, dengan batas maksimal subsidi 500 yuan per unit.
Subsidi ini menguntungkan model-model iPhone seperti iPhone 16, iPhone 16e, dan iPhone 15 yang dibanderol mulai 5.999 yuan. Namun, varian iPhone premium seperti Pro dan Pro Max tidak masuk kriteria karena harganya melebihi batas 6.000 yuan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article iPhone Baru Meluncur 11 Februari, Harganya Bisa Rp 7 Jutaan?
