Diblokir RI, Aplikasi Scan Mata Dapat Duit Malah Masuk Negara Maju

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 June 2025 11:20
Perangkat pembaca mata buatan Tools for Humanity.
Foto: Novina Bestari/CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek scan bola mata Worldcoin akan diluncurkan di Inggris minggu ini. Peluncuran tersebut saat sejumlah negara lain, termasuk Indonesia, memilih memblokir layanan yang didirikan CEO OpenAI Sam Altman.

Tech Crunch melaporkan World akan tersedia di London mulai Kamis. Kemudian akan diperluas ke sejumlah kota besar seperti Manchester, Birmingham, Cardiff, Belfast, dan Glasgow dalam beberapa bulan ke depan.

Inggris sebelumnya juga melakukan penyelidikan soal Worldcoin pada 2023. Saat itu regulator setempat memberikan pertanyaan lanjutan kepada pihak penyelenggara.

Proyek World akan memindai iris mata seseorang dan menjadikannya sebagai profil orang tersebut. Dari pemindaian akan dibuat kode unik untuk memastikan orang tersebut adalah manusia bukan AI.

Kepala arsitek Tools for Humanity sebagai kontributor utama World, Adrian Ludwig mengklaim layanannya mendapatkan permintaan signifikan baik dari perusahaan maupun pemerintah. Penyebabnya karena ancaman penipuan dengan AI yang semakin meningkat di berbagai sektor.

Namun sejak diluncurkan 2021, banyak pihak yang khawatir soal keamanan World yakni terkait dampaknya pada privasi pengguna layanan.

Perusahaan mencoba menjawab kekhawatiran tersebut. Menurut mereka, data biometrik yang dikumpulkan telah dienkripsi dan data asli dipastikan langsung dihapus.

Sistem verifikasi World juga bergantung pada jaringan smartphone milik pengguna. Jadi sistemnya terdesentralisasi, tidak menggunakan layanan cloud.

Di Indonesia sendiri, World dibekukan setelah ditemukan masalah perbedaan pada pendaftaran sistem elektronik. Selain itu Jerman menolak keberadaannya karena menyatakan tidak mematuhi aturan pelindungan data di Uni Eropa atau GDPR.

Negara tetangga Indonesia juga melakukan penyelidikan soal Worldcoin. Bahkan ada kemungkinan pembeli atau menjual akun melanggar aturan terkait pembayaran.

Tools for Humanity (TFH) menyatakan World tetap berkomitmen penuh untuk mematuhi seluruh regulasi yang berlaku di negara tempatnya beroperasi, termasuk di Jerman dan negara-negara tetangga Indonesia.

"⁠Keberadaan TFH tidak pernah menghadapi penolakan dari pemerintah Jerman. Sejak diluncurkan, TFH terus beroperasi dan menjalin dialog yang aktif serta konstruktif dengan otoritas setempat untuk menjawab berbagai isu regulasi, termasuk kepatuhan terhadap GDPR," katanya.

Perusahaan pemilik aplikasi World tersebut juga menegaskan bahwa kemungkinan terjadinya aktivitas jual beli akun sangat kecil karena teknologi "Face Authentication" milik World menggunakan perbandingan wajah pribadi 1:1.

"Teknologi ini memastikan bahwa hanya individu dengan World ID terverifikasi yang dapat mengakses dan menggunakan akunnya. Teknologi ini juga memberikan keamanan lebih bagi para pengguna World ID saat melakukan transaksi online, transaksi keuangan, login aplikasi yang aman, dan berbagai aktivitas lainnya."


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga RI Ramai Dapat Duit dari Bola Mata, Begini Caranya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular