Petaka Baru di China, Banyak Ilmuwan Mati Muda Gara-gara Ini

Redaksi, CNBC Indonesia
27 May 2025 12:55
Employees work in a research and development lab of Beijing Applied Biological Technologies, a firm which is developing COVID-19 molecular diagnostic test kits, during a government organized tour for journalists in Beijing, Thursday, May 14, 2020. China reported three new coronavirus cases Thursday while moving to reopen for business and schools. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Foto: Tes Massal Corona (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Jakarta, CNBC Indonesia - China merupakan salah satu negara dengan perkembangan teknologi dan sains yang pesat. Namun, di balik pencapaian besar China, ternyata ada fakta memprihatinkan.

Muncul fenomena mengkhawatirkan di negara kekuasaan Xi Jinping. Beberapa saat lalu, dilaporkan sejumlah ilmuwan asal China meninggal karena dugaan beban kerja yang begitu berat.

Salah satunya adalah Li Haibo yang baru saja meninggal pada usia 41 tahun. Jiupai News, kanal berita asal Wuhan, menyebutkan penyebab meninggalnya Li.

Mengutip akademisi kampusnya, disebutkan dia meninggal karena penyakit mendadak.

Tidak ada obituari atau upacara peringatan untuk meninggalnya Li yang memulai profesi dosennya pada 2013 lalu, dikutip dari SCMP, Selasa (27/5/2025).

Dia merupakan profesor di Universitas Ningxia. Ilmunya terkait material nano, elektrokimia, dan material optoelektronik. Bidang penelitiannya terkait baterai lithium, sodium ion, dan desalinasi air laut.

Lebih dari 100 makalah jurnal internasional dan 16 paten di China serta satu Amerika Serikat (AS) telah diterbitkan.

Dalam sebuah wawancara, Li pernah mengungkapkan rutinitas pekerjaannya. Dia menyebutkan hanya tidur empat hingga lima jam sehari dengan ratusan artikel yang harus dikonsultasikan.

Li juga dinobatkan sebagai salah satu dari 2% ilmuwan teratas dari daftar yang dibuat universitas Stanford pada 2023 lalu.

Kesehatan Ilmuwan China Jadi Sorotan

Sementara itu, kesehatan ilmuwan China memang tengah menjadi sorotan. Bulan lalu keluarga ilmuwan berusia 47 tahun material setempat telah mengeluarkan surat yang menyebut peneliti itu meninggal karena beban kerja yang gila.

Profesor fakultas arsitektur lanskap Universitas Kehutanan Nanjing, Li Zhiming meninggal bulan lalu. Penyebab meninggal ilmuwan 50 tahun karena sakit.

Ada pula Yang Bingyou (54) yang merupakan wakil presiden Universitas Heilongjiang. Dia meninggal akhir Maret lalu dan disebut juga penyebab kematiannya karena sakit.

Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Ilmuwan merupakan manusia yang harus punya istirahat cukup. Mereka bukan robot yang bisa terus-terusan bekerja dalam waktu yang tak manusiawi. 

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya keseimbangan waktu kerja dan istirahat!


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Petaka Baru Mengintai, Trump Tower Terancam Tenggelam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular