Penjualan Chip Nvidia Chaos, Toko Digeruduk Ratusan Orang

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 10/02/2025 10:50 WIB
Foto: Nvidia. (AP Photo/Jeff Chiu, File)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China berdampak hingga Jepang. Ratusan orang ricuh saat akan membeli chip dari Nvidia di Tokyo.

Sekitar 400 orang berada di Akihabara minggu lalu, hampir 90% berbahasa Mandarin. Mereka ingin membeli seri terbaru kartu grafis GeForce RTX 50.


Toko PC Koubou diketahui menawarkan seri GeForce secra terbatas. Termasuk menjual 10 chips RTX 5080 dan 47 chip RTC 5080.

PC Koubou memberlakukan sistem lotre memilih pembeli. Namun ternyata yang datang lebih banyak dari yang dibayangkan.

Ratusan orang itu memenuhi toko dan jalanan dekat toko. Mereka berdesakan dan mengabaikan himbauan staf untuk berbaris dengan rapi.

Kekacauan itu membuat PC Koubou membatalkan penjualan. Mereka juga telah merilis permintaan maaf atas kejadian tersebut.

"Kami menyampaikan permintaan maaf atas keributan yang terjadi dan mengkhawatirkan pelanggan, masyarakat dan pihak terkait," kata jaringan elektronik PC Koubou, dikutip dari CNN Internasional, Senin (10/2/2025).

Kartu grafis itu sangat cari pemain game. Karena kemampuannya yang luar bisa, seperti kecepatan pemrosesan dan kemampuan rendering gambar lebih baik.

Namun seri itu tidak masuk ke China. Sebab adanya aturan pembatasan ekspor AS pada komputer canggih.

Sebenarnya untuk memenuhi pasar China, Nvidia telah membuat chip lain namun dengan versi modifikasi. Kemampuannya tak sebaik RTX 50, dengan komponen AI yang lebih lambat.

Pada akhirnya, perang tersebut membuat peningkatan permintaan di tempat lain termasuk Jepang.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat