Perang Makin Panas, Peneliti China Minggat dari Amerika

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Selasa, 31/12/2024 07:55 WIB
Foto: REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang antar Amerika Serikat dan China juga berdampak pada ilmuwan.

Peneliti asal China banyak yang memilih meninggalkan AS karena aturan baru pembatasan bisnis yang diterapkan oleh pemerintah.

Salah satunya adalah WuXi AppTec, yang mengatakan bahwa anak perusahaannya telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan pemodal swasta yang berbasis di Amerika Serikat, Altaris LLC, untuk penjualan unit produksi sel dan terapi gen, WuXi Advanced Therapies, dengan nilai yang tidak disebutkan.


Perusahaan ini, bersama dengan perusahaan-perusahaan China lainnya, telah menjadi target dari undang-undang baru AS yang bertujuan untuk membatasi bisnis mereka di negara Paman Sam karena masalah keamanan nasional.

Dewan Perwakilan Rakyat AS telah meloloskan RUU September lalu. Undang-undang tersebut melarang kontrak federal dengan perusahaan-perusahaan yang ditargetkan dan yang melakukan bisnis dengan mereka, demikian dikutip dari Reuters, Senin (30/12/2024).

RUU tersebut dirancang untuk menjaga kesehatan pribadi dan informasi genetik warga Amerika dari musuh-musuh asing.

Aturan baru itu juga bertujuan untuk mendorong perusahaan-perusahaan farmasi dan bioteknologi AS mengurangi ketergantungan mereka pada China dalam berbagai hal, mulai dari pembuatan bahan obat hingga penelitian awal.

WuXi juga mengatakan akan menjual Oxford Genetics, entitas operasi bisnis WuXi ATU yang berbasis di Inggris kepada Altaris LLC.

Altaris menolak berkomentar di luar perincian yang diberikan, sementara WuXi AppTec tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Cuan & Tak Bakar Uang, Kunci Startup Tarik Investasi 2025